blank
Sesepuh Sedulur Sikep Budi Santosa menegaskan tidak akan golput dalam Pemilu 2019 mendatang. foto: Suarabaru.id

KUDUS – Tokoh Sedulur Sikep Kabupaten Kudus, Budi Santoso memastikan warganya yang lebih dikenal sebagai orang Samin akan menggunakan hak suara dalam Pemilu 2019 mendatang.  Para penganut ajaran Ki Samin Surosentiko tersebut menegaskan tidak akan golput dalam pesta demokrasi lima tahunan nanti.

“Sebagai Sedulur Sikep atau orang banyak yang menyebutnya Samin, sebagian besar sudah mengetahui terkait sebentar lagi akan digelar Pemilu,” kata Budi kepada para awak media di kediamannya di Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Rabu (27/2).

Ia mengaku, meskipun secara hari belum ada sosialisasi pemilu kepada komunitas Samin Kudus. Namun Santoso sapaan akrabnya sudah tahu para calonnya. Terutama calon presiden dan wakil presiden, baik nomor urut 01 dan nomor urut 02.

“Nik reti yo reti. Yo ko TV, ko ngobrol kayak ngeniki. Ning kenal jagong kayak ngeniki kaleh jenengan yo mboten (Kalau reti ya reti. Cuman kalau kenal ketemu seperti sekarang ini ya tidak),” terangnya.

Dikatakan, di era modern ini, warga Sedulur Sikep sudah sangat kooperatif dengan program-program pemerintah. Meski di masa penjajahan kolonial dan Orde Baru, warga Sedulur Sikep dikenal dengan dengan gerakan Civil Disobudience (perlawanan tanpa kekerasan) yang mana sering menolak program pemerintah, namun di era modern, hal tersebut sudah tidak terjadi lagi.

Menurutnya, sudah bukan waktunya bagi Sedulur Sikep untuk apatis terhadap kondisi negara. Termasuk dengan  pesta demokrasi yang sebentar lagi dihelat. Sebab, sikap apatis serta membangkang terhadap pemerintah memang pernah digelorakan oleh kelompok ini. Hanya saja, katanya, saat itu konteksnya bangsa ini masih di bawah cengkeraman kolonial.

Termasuk dalam pesta demokrasi, Sedulur Sikep sudah membuka diri bahkan tak jarang ikut berpartisipasi sebagai penyelenggara. “Tahun dulu pernah dilibatkan menjadi KPPS desa. Sekitar tahun 2010 lalu. Saya pernah dilibatkan,” katanya.

Saat ini, Komunitas sedulur sikep di Kabupaten Kudus ada sebanyak 69 jiwa. Pada umumnya mereka sudah memiliki kartu tanda penduduk. “Nik masalah KTP komunitas sedulur sikep yo duwe. (Kalau terkait KTP komunitas sedulur sikep ya punya,” bebernya.

Saat disinggung pengetahuannya terkait Pemilu 2019, lantas, Budi mengatakan, siapa saja yang bakal maju mencalonkan diri sebagai calon presiden, Budi sudah mengetahuinya. Begitu juga dengan Sedulur Sikep yang lain, juga sudah banyak yang tahu. “Sudah tahu calon Presidennya, Pak Joko sama Pak Prabowo,” tuturnya.

Yang menjadi persoalan, katanya, Pemilu kali ini dibarengkan antara Pileg dan Pilpres. Untuk Pileg, kata Santoso, terlalu rumit untuk kalangan Sedulur Sikep. Sebab, banyaknya calon membuat kebingungan pemilih.

“Kalau Sedulur Sikep yang sudah sepuh, ya bisa jadi tidak paham. Tidak hanya Sedulur Sikep, orang pada umumnya yang sudah tua juga sama, akan bingung karena banyaknya,” jelasnya.

Di Larikrejo sendiri, ujar Budi, jumlah penganut ajaran yang dibawa Ki Samin mencapai sekitar 69 jiwa. Mereka setiap hari hidup berdampingan secara harmonis dengan warga lainnya.

Suarabaru.id/Tm