blank
PENGHARGAAN SAKIP : Asisten Administrasi Setda Wonosobo Samsul Ma'arif menerima penghargaan SAKIP dari Kemenpan RB Syafrudin, belum lama ini. Foto : Muharno Zarka

WONOSOBO – Bupati Wonosobo Eko Purnomo berharap tata kelola pemerintahan yang dipimpinnya semakin baik. Pihaknya juga mengapreasiasi hasil yang telah diperoleh Pemkab Wonosobo atas pengharagaan terkait evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), belum lama ini.

Dalam penilaian tersebut Pemkab Wonosobo memperoleh predikat B dengan nilai 62.70. Nilai tersebut masih perlu ditingkatkan. “Predikat dan nilai bukanlah tujuan utama, namun merupakan indikator pelayanan pemerintahan di Wonosobo semakin baik”, katanya, kemarin.

Diharapkan Eko, perbaikan dan peningkatan kualitas kinerja pemerintahan di semua sektor harus senantiasa dilakukan. Program dan kegiatan harus tepat sasaran, efektif dan efisien dengan tujuan akhir pelayanan masyarakat yang lebih baik lagi.

Hasil evaluasi SAKIP sendiri diserahkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB), belum lama ini, di Makasar, kepada Gubernur, Walikota dan Bupati wilayah III. Penyerahan dilakukan secara langsung oleh Menteri PAN dan RB, Syafruddin.

Pemkab Wonosobo, dalam hal ini, diwakili leh Asisten Administrasi Sekretariat Daerah, Samsul Ma’arif. Predikat tersebut menandakan tingkat efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran, kualitas kinerja birokrasi dan penyelenggaraan pemerintahan di Wonosobo sudah menunjukkan hasil baik.

Disebutkan Samsul, predikat yang telah dicapai Pemkab Wonosobo tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. Karena tahun 2016 predikat yang diperoleh C dengan nilai 50,80 dan tahun 2017 predikat C dengan nilai 56, 18. Hasil ini merupakan kerja keras jajaran Pemkab Wonosobo.

Hasil Kinerja

Menurut Samsul, SAKIP adalah merupakan satu rangkaian mulai dari perencanaan kinerja, penganggaran, pelaksanaan program dan kegiatan, melakukan evaluasi dan melaporkan keberhasilan pencapaian kinerja dalam rangka mencapai Visi dan Misi Kepala Daerah.

“Evaluasi SAKIP dilakukan bukan sekadar dalam rangka menilai instansi pemerintah, namun untuk memetakan tingkat implementasi manajemen kinerja masing-masing instansi pemerintah, sehingga memudahkan proses perbaikan dalam implementasi SAKIP” jelasnya.

Menteri PAN dan RB Syafrudin menyebut penyerahan hasil evaluasi SAKIP bukan menjadi ajang untuk menang dan kalah, bukan pula menjadi suatu kompetisi tentang angka dan nilai. “Ini adalah suatu milestone, jejak perjuangan semua unsur terkait untuk menciptakan perubahan kinerja”, tegasnya.

Kepala Bagian Organisasi Setda Wonosobo, Tri Antoro menuturkan peningkatan nilai yang dicapai oleh Wonosobo merupakan hasil kerja keras dan dukungan dari semua pihak terkait di antaranya unsur Bappeda, Inspekorat, Bagian Organisasi dan juga semua perangkat daerah.

Namun demikian, proses perbaikan terus menerus harus dilakukan. Mulai tahun 2019 Bagian Organisasi bekerjasama dengan Inspekorat dan BAPPEDA akan melakukan pemantauan perkembangan capaian kinerja tiap triwulan.

“Dengan demikian capaian kinerja semua perangkat daerah dapat termonitor dengan baik dan apabila ada kendala dapat segera dilakukan langkah-langkah yang diperlukan”, tandas Tri.

Bagi perangkat daerah yang pada tahun 2018 belum menjadi sampel penilaian, tahun 2019 ini akan dilakukan pendampingan. Harapannya implementasi SAKIP di Wonosobo semakin baik dan dapat menaikkan nilai atau predikat SAKIP tahun depan.

Surabaru.id/Muharno Zarka