blank
Jembatan penghubung Desa Kemadohbatur dan Desa Godan di Kecamatan Tawangharjo ini putus setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut, Kamis (14/2/2019).

GROBOGAN – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Grobogan, Kamis (14/2) menyisakan penderitaan bagi warga Desa Godan dan Desa Kemadohbatur, Kecamatan Tawangharjo. Pasalnya, jembatan yang menghubungkan kedua desa tersebut putus pascameluapnya air sungai.

Ambrolnya jembatan ini dinilai sangat mengganggu aktivitas warga setempat, khususnya di Dusun Getassari Desa Kemadohbatur dan Dusun Karanggetas Desa Godan. Sebab, jembatan ini juga termasuk akses pertanian dan sangat membantu pergerakan ekonomi warga.

Akibat putusnya jembatan ini, warga terpaksa memutar lewat jalur lain yang jaraknya lebih jauh yakni sekitar empat kilometer. Di samping itu, waktu tempuh yang dipergunakan juga lebih lama dibandingkan dengan waktu tempuh yang dipergunakan saat jembatan tersebut masih bisa berfungsi.

Jarot, warga Kemadohbatur membenarkan, jembatan tersebut ambrol saat sungai meluap, Kamis (14/2/2019) sekitar pukul 16.00 WIB. Luapan air sungai tersebut menggerus pondasi jembatan dan talud di sisi barat sungai sehingga menyebabkan putusnya jembatan penghubung tersebut.

“Waktu itu, hujannya deras sekali dan sungainya meluap. Luapan air sungai ini lalu menggerus tebing sungai dan talud serta pondasi jembatan di sebelah barat,” katanya.

Jembatan penghubung ini dibangun pada tahun 1982 dan menjadi akses utama warga di kedua desa tersebut. Namun, setelah ambrol, jembatan ini tidak dapat dilalui warga sekitar. Mereka berharap, jembatan ini segera diperbaiki agar aktivitas mereka dapat berjalan lebih lancar seperti sedia kala.

“Kami biasanya lewat sini, waktu tempuhnya juga lebih pendek. Tetapi karena hujan deras kemarin, membuat jembatannya ambrol. Kami terpaksa memutar dan lebih jauh, waktunya juga lebih lama,” kata Wiwit.

blank
Pihak BPBD saat meninjau langsung lokasi jembatan tersebut. Rencananya akan dibangun jembatan darurat untuk kelancaran aktivitas warga. Foto: Hana Eswe

Putusnya jembatan penghubung ini sudah diketahui pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan. Hal itu dibenarkan Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Grobogan, Masrican. Pihaknya mengungkapkan telah meninjau lokasi ambrolnya jembatan tersebut. Dijelaskan juga, pihak BPBD merencanakan pembuatan jembatan darurat sebagai akses sementara.

Kurangnya perhatian warga masyarakat setempat menjadi penyebab ambrolnya jembatan ini. Pasalnya, dalam tinjauan tersebut ditemukan rumpun bambu yang menjorok ke tengah sungai sehingga membuat aliran air menabrak tebing sungai dan tiang jembatan.

“Yang harus diwaspadai saat ini, saat hujan lebat dari wilayah atas dengan membawa sampah dan menyumbat aliran sungai karena adanya jembatan yang putus ini sebab dikhawatirkan dapat memicu banjir bandang di wilayah Desa Godan. Kami sudah meminta kades setempat untuk mengamati agar tidak terjadi sumbatan,” jelasnya.

Suarabaru.id/Hana Eswe