blank
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menandatangani prasasti proyek yang diresmikan,, (Suarabaru.id/dh)

 

MAGELANG- Wali Kota Sigit Widyonindito akan membangun taman-taman bunga di Kota Magelang sisi timur. Pembangunan taman itu bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat yang tinggal di sisi timur Kota Sejuta Bunga.

‘’Di sisi bagian tengah Kota Magelang sudah kita bangun taman-taman yang bagus. Jangan berpikiran kalau taman hanya dibangun di sekitar sini saja, saya berpikir Kota Magelang menyeluruh,’’ terangnya ketika meresmikan proyek pembangunan tahun 2018, di Taman Bersih Kotaku Santun Masyarakatnya, Rabu (13/2).

Dai menuturkan, di sisi Utara Kota Magelang pemerintah sudah menata lereng kota menjadi sedemikian rupa bagusnya. Di belakang Poncol jalan juga sudah diperbaiki dan dilengkapi solar cel. ‘’Izinkanlah sebagai penyeimbang, saya ingin bangun lagi taman yang bagus, mungkin di arah timur,’’ ungkap Sigit.

Dengan keberadaan taman tersebut, diharapkan anak-anak muda Kota Magelang yang mau berkolaborasi sambil membaca buku atau meningkatkan kemampuan, bisa di taman sisi Timur.

‘’Apakah di Jalan Urip Sumoharjo atau Jalan Soekarno-Hatta, nanti kita rumuskan, termasuk lahan yang representatif. Masa jabatan saya masih 2 tahun di sini,’’ katanya.

Menurutnya, taman di sisi timur ini selain bisa dinikmati oleh warga Kota Magelang, juga akan terintegrasi dengan rest area, sehingga pengguna jalan yang lewat bisa singgah dan menikmati keindahan Kota Sejuta Bunga.

‘’Jadi yang tadinya pengguna jalan hanya singgah, akhirnya bisa menghabiskan waktu di Kota Magelang, berbelanja, menikmati kuliner dan sebagainya,’’ tutur Sigit.

Sekretaris Daerah Kota Magelang, Joko Budiyono melaporkan, banyak kegiatan strategis dan menumental yang dilaksanakan di tahun 2018. ‘’Total kegiatannya ada sebanyak 2.722 kegiatan dan 485 program dengan alokasi anggaran sebesar Rp 732.172 miliar,’’ ujarnya Joko.

Adapun kegiatan-kegiatan strategis dan monumental tersebut antara lain pembangunan jalan sodetan Jalan Sarwo Edhie dan Jalan Jenderal Sudirman, lanskap taman sebelah jalan sodetan, monumen tanah air persatuan, gardu pandang DPUPR dan gardu pandang Disporapar, dan gedung rawat inap kelas 3 RSUD Tidar.

Kemudian gedung pelayanan RSUD Tidar, gedung rumah dinas Ketua DPRD Kota Magelang, pembangunan Jalan Diponegoro, pembangunan Jalan Pahlawan, lapangan tenis indoor dan Rusunawa 58 unit, serta Rusus 50 unit di Kelurahan Wates.

Pembangunan beragam proyek strategis dan monumental ini, lanjut dia, tidak lepas dari terus meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD) berkat peran masyarakat dalam mendukung program pemerintah.

Sebagai gambaran dalam lima tahun terakhir, PAD Kota Magelang terus meningkat. Tahun 2014 lalu sebesar Rp 164,906 miliar, tahun 2015 Rp 186,677 miliar, tahun 2016 Rp 220,217 miliar, tahun 2017 Rp 233,539 miliar, dan tahun 2018 sebesar Rp 247,964 miliar. ‘’Selama lima tahun ini, PAD kita naik sebesar Rp 83,05 miliar atau 150 persen,” katanya.

Joko menambahkan, dampak dari kenaikan PAD ini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dalam bentuk bertambahnya program dan kegiatan pembangunan. (Suarabaru.id/dh)