blank
Kepala Kelurahan Wates, Ravi Pagas Makalosa, adalah lurah termuda di Kota Magelang, (Suarabaru.id/dh)

 

MAGELANG- Ravi Pagas Makalosa (28) pada 1 Februari 2019 dilantik Wali Kota Magelang menjadi Kepala Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang. Alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun 2013 tercatat menjadi lurah termuda dari 17 kelurahan di Kota Sejuta Bunga tersebut.

Bagi bapak satu anak, jabatan baru yang diembannya merupakan amanah sekaligus tantangan yang harus bisa diatasi.  Karena, selama mengabdi menjadi aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Magelang, baru kali pertama terjun langsung   berhadapan dengan masyarakat.

Tantangan itu menjadi pemacu bagi pria kelahiran Magelang 9 Juli 1991 untuk memberikan pelayanan terbaik kepada warganya dan Kota Magelang.

‘’Menjadi lurah pengalaman pertama bagi saya untuk langsung berhadapan dan melayani masyarakat. Sebelumnya saya belum pernah terjun langsung ke tengah masyarakat,’’ katanya.

Ayah dari Elsa Elmadina  Zaky buah cintanya dengan Salma Nabilla Isnaeni ingin memberikan  yang terbaik bagi Kota Magelang. ‘’Saya siap melayani masyarakat seperti amanah dari Pak Wali. Untuk menjalankan amanah tersebut,  visi dan misi  saya dalam memimpin Kelurahan Wates tidak jauh dari visi dan misi Pak Wali. Karena, tugas sebagai kepala kelurahan merupakan kepanjangan tangan dari wali kota,’’ terangnya.

Dia menceritakan, setelah lulus dari IPDN tahun 2013 dan diterima bekerja di Pemkot Magelang, dia pertama kali ditempatkan di bagian Tata Pemerintahan selama satu tahun. Kemudian dimutasi ke Bagian Pembangunan . Setelah bertugas selama dua tahun, selanjutnya diangkat menjadi ajudan Sekda Kota Magelang yang waktu itu dijabat Sugiharto.

Setelah Sekda Sugiharto mengambil masa persiapan pensiun per 1 Agustus 2018, Ravi dialihtugakan di Bagian Kesra. Saat menjadi ajudan Sekda Kota Magelang, Ravi banyak mendapat pelajaran. Sebagai ajudan dirinya tidak hanya  melayani keperluan pimpinan, tetapi juga mendapat pelajaran bagaimana menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu serta melayani masyarakat dan sebagainya.

‘’Saat menjadi ajudan Pak Sugiharto,  saya tidak hanya diminta  melayani bapak, tetapi diberi pelajaran menyelesaikan administrasi surat- menyurat kedinasan. Seperti membuat disposisi surat-surat yang masuk dan lainnya. Ini  pelajaran yang sangat berharga bagi saya sebagai bekal untuk melaksanakan tugas sebagai kepala kelurahan,’’ ungkapnya. (Suarabaru.id/dh)