blank
SENAM: Sedikitnya 600 orang ikut senam massal dalam kegiatan Aero Dance Party di Kampung Ulam Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, Minggu (3/2) pagi.

MUNTILAN – Sedikitnya 600 orang ikut senam massal dalam kegiatan Aero Dance Party di Kampung Ulam Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, Minggu (3/2) pagi. Peserta yang semuanya kaum perempuan sangat antusias mengikuti gerakan yang dipandu oleh instruktur di atas panggung.

Senam tersebut diiringi musikdangdut, sehingga menambah semangat peserta untuk menggerakkan badan secara energik. Kegiatan yang digelar sebagai puncak perayaan memeriahkan Hari Ulang Tahun K-Moms Squad, kelompok senam Dusun Kepanjen Menayu itu juga sekaligus menjadi upaya promosi Minawisata Desa Menayu.

Ketua Panitia Zulianingsih mengungkapkan, para peserta merupakan komunitas senam di sejumlah desa sekitar. Mereka datang berombongan sebagai bentuk solidaritas mendukung kegiatan senam di kalangan perempuan yang mayoritas adalah ibu-ibu rumah tangga. ”Kami berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan olahraga,” katanya.

Kepala Desa Menayu Sugiarto menyambut baik diselenggarakannya senam massal di lokasi yang ke depannya dirintis menjadi sentra Minawisata Desa Menayu tersebut. Hal ini akan semakin memberi semangat untuk mewujudkan Desa Menayu menjadi Desa Minawisata.

Erupsi Merapi

Dia mengungkapkan, Desa Menayu sedang merintis Minawisata Desa, yakni pendekatan pengelolaan terpadu yang berbasis konservasi dengan menitikberatkan pada pengembangan perikanan dan pariwisata bahari. ”Sekarang kami sudah punya potensi mina dan di kawasan sekitar ini terdapat kolam ikan arwana. Semoga ke depan akan bisa membawa Desa Menayu menjadi lebih baik,” katanya.

Perintis Minawisata Desa Menayu, Sultoni menambahkan, perikanan telah menjadi mata pencaharian warga setempat secara turun temurun. Mereka memanfaatkan potensi alam yang ada. Air dari Gunung Merapi melalui Sungai Pabelan dan Sungai Bangkong terus mengalir sepanjang tahun. ”Ratusan hektare persawahan kami mendapatkan irigasi yang melimpah. Sawah bisa menjadi kolam air untuk memelihara ikan. Budidaya ikan yang
dilakukan warga adalah pembibitan dan pembesaran,” jelasnya.

Namun, ketika terjadi bencana erupsi Merapi tahun 2010, kegiatan ekonomi terhenti. Bukan hanya kegiatan budidaya, namun sirkulasi penjualan ikan ke luar daerah juga terhenti. Karena itu muncul ide untuk mengembangkan kegiatan ekonomi perikanan di luar budidaya dan jual beli ikan.

Upaya yang sudah dirintis adalah pengolahan ikan menjadi berbagai produk seperti kerupuk ikan dan masakan ikan. Kegiatan pengolahan dilakukan melibatkan warga setempat. Hasil olahan kemudian dipasarkan di sentra Kampung Ulam. ”Upaya terpadu untuk pengembangan perikanan ini menjadi rintisan kami untuk mewujudkan Minawisata Desa Menayu,” katanya. (ach)