blank
Polres Magelang berhasil menangkap tiga pelaku tawuran antarpelajar yang menyebabkan Nasrul Aziz meninggal dunia, pada Kamis (31/1) kemarin. Foto: Yonias Bn

MAGELANG – Jajaran Polres Magelang berhasil mengamankan tiga orang pelajar yang diduga  terlibat tawuran antar-pelajar hingga menyebabkan  tewasnya Narsul Aziz (17), pelajar swasta di Kabupaten Magelang pada tawuran antarpelajar yang terjadi di  Dusun Kadipiro, Desa Blabak, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

“Ketiga pelaku yang berhasil ditangkap tersebut yakni Lorensius Raymundo (18), Indra Prajaya (19), dan N alias Peyek (17).  Mereka merupakan pelajar sebuah SMK swasta di Kota Magelang,” kata Kapolres Magelang, AKBP Yudianto Adhi Nugroho, Jumat ( 1/2).

Yudianto mengatakan, dari hasil rekaman video  yang didapat petugas serta olah tempat kejadian perkara dan juga pengakuan tersangka, korban Nasrul Aziz meninggal dunia akibat bacokan dan tusukan  senjata tajam  yang dilakukan para pelaku  ke tubuh korban.

Menurutnya, selain telah berhasil mengamankan tiga orang pelaku, pihaknya saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan guna mengungkap kemungkinan adanya tersangka lainnya. “Kami juga masih kembangkan terkait kemungkinan adanya tersangka lain. Sementara 30 pelajar yang terlibat sudah kami periksa sebagai saksi,” katanya.

Ia menambahkan, dari tiga orang tersangka, salah satunya  yakni N yang berusia  masih di bawah umur , proses penanganannya dilakukan cepat sesuai ketentuan. Sementara dua pelaku lainnya, Lorensius dan Indra, sebelumnya pernah diamankan polisi karena kasus yang sama yakni perkelahian antarpelajar.  “Rupanya dua tersangka yang pernah diamankan polisi ini, hukuman peringatan tidak menyebabkan mereka jera,” ujarnya.

Yudianto mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, pemicu tawuran tersebut  karena saling ejek di media sosial.  Setelah saling ejek di media sosial tersebut, puluhan pelajar dari kedua SMK itu kemudian berencana untuk saling serang, termasuk melibatkan para alumni mereka.

Bahkan dari para pelajar tersebut juga  telah menyiapkan senjata tajam masing-masing, seperti modifikasi gir sepeda motor, golok, celurit, hingga seng yang ditajamkan.   Barang bukti senjata tajam dan sepeda motor yang digunakan oleh para pelaku tersebut, kini telah diamankan polisi.

Selain itu,  pihaknya menduga tawuran  tersebut sudah dipersiapkan terlebih dulu. Seperti  saat berdatangan ke lokasi pun tidak bergerombol supaya tidak ketahuan polisi. Dan, sesampainya di lokasi  tawuran tersebur  yang ada di tengah sawah mereka membunyikan petasan  untuk tanda dimulainya  tawuran.

Pada tawuran tersebut, selain menyebabkan satu orang meninggal dunia, juga menyebabkan empat orang lainnya mengalami luka-luka dan masih dirawat intensif di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Magelang dan Kota Magelang.

Sedangkan, untuk mengantisipasi kejadian tersebut terulang kembali, pihaknya  berharap adanya peran aktif serta semua pihak, tidak hanya polisi tetapi juga peranan dari  orangtua, sekolah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam menangani persoalan tawuran antar-pelajar tersebut.

 

suarabaru.id/Yonias Bn