blank
Kemampuannya mengembangkan sprint menjelang finish, menjadikan Syahroni ibarat anak panah yang dilepaskan dari busurnya. Menjadi pelari pertama mencapai garis finish dan meraih gelar juara pertama lagi di lomba lari 10 K Smanda.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Tidaklah gampang untuk meraih gelar juara pertama lomba lari 10 K Smanda. Apalagi untuk memperpanjang gelar juara pertama. Namun tidak demikian halnya dengan Syahroni Aziz (18). Murid Kelas XII IPA-4 program Bakat Istimewa Olahraga (BIO) SMA Negeri 1 Slogohimo, Wonogiri, Senin (28/1), berhasil kembali meraih prestasi dengan menyabet gelar juara pertama lomba lari 10 K Smanda Tahun 2019. Ini mengukuhkan dirinya sebagai pelari yang tak tertandingi. Sebab dalam dua tahun berturut-turut, yakni Tahun 2018 dan 2019, Syahroni Aziz selalu menjadi juara pertama.

Syahroni, pelari kelahiran Jakarta Tanggal 26 Februari 2001, menjadi pelari pertama yang mencapai garis finish. Mengalahkan sebanyak 567 pelari yang ikut dalam event kejuaraan lomba lari 10 K Smanda (SMA Negeri 2) Wonogiri, yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT Ke 45 SMA Negeri 2 Wonogiri. Atlet pelari dengan tinggi badan 160 Cm dan berat bada 50 Kg ini, mencatatkan waktu tercepat yakni 44 menit 51,37 detik.

Kemampuan Syahroni dalam mengembangkan sprint tatkala menjelang finish, menjadikan pelari dengan nomor dada 001 ini bagai anak panah yang dilepaskan dari busurnya, dan menjadi pelari pertama yang datang di garis finish. Begitu sukses mempertahankan kembali gelar kejuaraannya, Syahroni, langsung sujud syukur di garis finish. Dua pelari yang menempelnya secara ketat, yakni Ismail Abdul Mustofa dan Bagas Ahmurul, keduanya sama-sama rekan satu sekolah dengan Syahroni, harus puas di posisi kedua dan ketiga. Abdul sebagai juara dua, mencatatkan waktu 48 menit 5,35 detik, dan Bagas mempersembahkan waktu 48 menit 12,83 detik.

Sebagai putra sulung dari dua bersaudara pasangan suami-istri Imron dan Sarni, Syahroni telah menekuni olahraga cabang lari sejak masih duduk di bangku SMP. Lulus dari SMP negeri 1 Nguntoronadi, dia meneruskan ke SMA Negeri 1 Slogohimo. Sekolah ini dia pilih, karena memiliki program BIO. Bagai benih yang disemai di lahan subur, kemampuan lari Syahroni berkembang berkat asuhan Guru Olahraga Pemegang Program BIO, Joko, bersama pelatih lari profesional Pelda Ocsan J Paraisu.

Kepada Syahroni diberikan bimbingan teknik berlari yang baik dan benar serta motivasi bisa juara. Juga diberikan program pelatihan terukur secara rutin. Hampir setiap ada event kejuaraan lari, Syahroni selalu diikutsertakan mengikuti lomba, sebagai upaya memacu prestasinya. Itu sebagaimana yang dilakukan pada kejuaraan lomba lari 10 K Diponegoro 2018 Bulan September 2018 lalu di Semarang misalnya. Pelda Ocsan memasukkan Syahroni menjadi tulang punggung Kontingen Kodim 0728 Wonogiri bersama 14 siswa yang sama-sama menjadi asuhannya.

Sebagai prajurit TNI-AD, Pelda Ocsan, adalah atlet pelari yang pernah meraih gelar juara lomba lari grand master atlet tingkat Asia Tenggara Tahun 2018. Pelari Syahroni Azis yang menjadi asuhannya, pernah meraih medali emas dan medali perunggu, dari nomor 800 Meter dan nomor 1.500 Meter putra di grand final kejuaraan atletik tingkat Provinsi Jateng di Semarang Bulan Juli 2018 lalu.(suarabaru.id/bp)