blank
Nampak genangan air banjir yang melanda pemukiman warga di Dukuh Barisan, Desa Jatiwetan, Kecamatan Jati. foto; Tm

KUDUS – Banjir yang menerjang sejumlah desa di Kabupaten Kudus, mulai menelan korban. Muhammad Faisal Basri (3,5), bocah dari Dukuh Barisan, Desa Jatiwetan, Kecamatan Jati, diketemukan tewas kalap di genangan air banjir yang ada di sekitar rumahnya, Senin (28/1).

Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban ditemukan tanpa nyawa di kebun pisang di samping rumahnya. Menurut Zuafah (43), bibi korban, korban keluar rumah melalui pintu samping.

Bocah yang diketahui hyperaktif tersebut diduga melompat pagar pintu yang dibuat orang tuanya, dan akhirnya tercebur di genangan air dengan kedalaman 1 meter.

Orang tua korban, Makmun sempat kebingungan saat mencari anaknya tidak ada di dalam rumah. Hingga akhirnya dia syok saat menemui anaknya terlihat tenggelam di genangan air yang ada di kebun pisang samping rumahnya.

Kapolres Kudus, AKBP Saptono  membenarkan tewasnya korban akibat kecelakaan. Korban sempat dilarikan ke RS Mardi Rahayu untuk pertolongan medis, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan lagi.

”Akhirnya, korban dipulangkan untuk dimakamkan oleh keluarganya,” tandasnya.

Sementara, pantauan yang ada kondisi genangan banjir yang melanda Kudus, justru meluas. Curah hujan yang tinggi serta jebolnya beberapa tanggul sungai, membuat air yang menggenang belum kunjung surut.

Genangan air dilaporkan terjadi di beberapa desa diantaranya Temulus, Kesambi, Golantepus Kecamatan Mejobo, Desa Jatiwetan, dan Pasuruhan Kidul, Kecamatan Jati serta Desa Setrokalangan dan Banget, Kecamatan Kaliwungu.

Di sejumlah titik, sejumlah warga yang rumahnya tergenang mulai mengungsi. Salah satunya adalah warga Jatiwetan, Kecamatan Jati yang mulai mengungsi di balai desa setempat. Dari data yang ada, jumlah rumah yang tergenang saat ini mencapai 1.707 keluarga dengan jumlah 6.016 jiwa.

Pengungsi Mengalir

Camat Jati Andreas Wahyu Adi, mengatakan jumlah warga yang mengungsi sebanyak 24 jiwa berasal dari tujuh keluarga. Pengungsi tersebut berasal dari Desa Jati Wetan, Dukuh Gendok, Tanggulangin, dan Barisan.

Ketinggian genangan banjir di permukiman desa tersebut berkisar 40-60 sentimeter. “Beberapa warga lain sudah kami imbau untuk mengungsi sementara di Balai Desa Jati Wetan,” ujarnya.

Apalagi jumlah permukiman warga yang terdampak banjir hingga saat ini cukup banyak. Sebelum ada warga yang mengungsi, Pemerintah Desa Jati Wetan sudah menyiapkan tempat pengungsian, dapur umum, karpet, maupun selimut untuk pengungsi.

Karena jumlah pengungsi masih sedikit maka keperluan makan dan minum untuk pengungsi untuk sementara masih bisa dilayani Pemerintah Desa Jati Wetan. “Jika jumlah pengungsi bertambah, akan melibatkan BPBD karena membutuhkan peralatan memasak dengan ukuran yang lebih besar,” ujarnya.

Terkait hal itu, kata dia, sudah dikoordinasikan dengan BPBD Kudus, termasuk dalam penyiapan kebutuhan logistik.Tm