blank
Bencana alam susulan yang terjadi bersamaan hujan deras dan angin kencang, merusak rumah Sularno di Kelurahan dan Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Sembilan daerah di Provinsi Jateng, berpotensi terkena bencana alam yang ditimbulkan oleh dampak adanya hujan lebat dan terpaan angin kencang. Yakni meliputi Magelang, Purworejo utara, Kebumen utara, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Boyolali, Sukoharjo, Surakarta dan sekitarnya.

Badan Metereologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Ahmad Yani Semarang, memprediksikan dampak munculnya hujan deras dan angin kencang, itu dapat meluas ke 13 daerah lainnya. Yaitu Banjarnegara, Wonosobo, Brebes selatan, Tegal selatan, Majenang, Pemalang, Pekalongan selatan, Klaten, Karanganyar, Wonogiri timur, Sragen, Kabupaten Semarang, Grobogan selatan, Blora selatan dan sekitarnya.

Sementara itu BMKG Stasiun Cilacap, melalui Prakirawan Rendi Krinawan, memberikan peringatan dini terhadap kemunculan gelombang tinggi laut selatan di sepanjang perairan Pulau Sumatera dan Jawa, termasuk di sepanjang pantai Jateng dan DI Yogyakarta bagian selatan. Terhitung mulai Tanggaol 25 sampai dengan 28 Januari 2019, terdapat badai Tropical Cyclone Riley di Samudera Hindia, dengan pusat tekanan 990 hPa, dan kecepatan maksimum 45 knot. Yang memunculkan gelombang setinggi 2,5 sampai dengan 4 Meter di sepanjang pesisir pantai selatan Pulau Jawa.

Menyikapi prakiraan cuaca tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Jumat (25/1), menyerukan, kepada warga masyarakat yang tinggal pesisir selatan dan memiliki aktivtas melaut, untuk meningkatkan kewaspadaannya. BPBD Kabupaten Wonogiri, merasa berkepentingan untuk memberikan peringatan dini. Ini terkait dengan potensi pantai yang dimiliki Kabupaten Wonogiri, yakni Pantai Paranggupito, memanjang sejak tapal batas Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, sampai dengan ke pesisir perbatasan dengan Kabupaten Pacitan, Jatim.

Bencana alam hujan deras yang disertai angin kencang susulan, dilaporkan terjadi lagi di Kabupaten Wonogiri.Lokasinya di Kelurahan Giritontro, Kecamatan Giritontro (65 Kilometer selatan Kota Wonogiri). Dampaknya merusak rumah Sularno (60) di RT 3/RW 1 Kelurahan dan Kecamatan Giritontro, Wonogiri. Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, tidak ada korban jiwa. Kerusakan rumah, karena tertimpa pohon tumbang. ”Kami telah memberikan bantuan logistik kepada korban,” jelas Bambang Haryanto. Juga dilakukan kerja bakti gotong royong bersama warga masyarakat, pamong desa, relawan siaga bencana, anggota Polsek dan Koramil.(suarabaru.id/bp)