blank
Edi Sayudi/dok

SEMARANG – Edi Sayudi resmi menjabat ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jateng hingga masa akhir periode 2017-2021. Dia menggantikan Johar Lin Eng yang tersandung kasus pengaturan pertandingan. Pengangkatan ini dilakukan setelah Asprov PSSI Jateng menerima surat keputusan penunjukan Edi, yakni SKEP/04/I-2019 yang ditandatangani langsung Ketua Umum PSSI Joko Driyono. Sebelumnya, Edi merupakan wakil ketua Asprov PSSI Jateng. ”Saya menerima amanah ini dan meminta dukungan seluruh pengurus, serta anggota kami untuk bisa menjalankannya secara maksimal,” ujar Edi saat ditemui di kantor Asprov PSSI Jateng, Kamis (24/1).

Penunjukan Edi sesuai statuta Asprov PSSI Jateng pasal 34 ayat 6, dan pasal 35 ayat 6 yang menyatakan jika ketua secara permanen atau sementara berhalangan dalam melaksanakan tugas, maka wakil ketua yang menggantikannya. Itu diperkuat dengan surat keputusan dari PSSI Pusat. Pria kelahiran 1 Januari 1967 yang berdomisili di Demak ini juga berkomitmen untuk mendukung pemberantasan pengaturan skor yang saat ini sedang hangat ditangani Satgas Antimafia Sepak Bola bentukan Polri. Dia menekankan apa yang terjadi pada tokoh di Asprov PSSI Jateng merupakan perbuatan individual dan tak terkait dengan organisasi.

Edi yang juga pengusaha menilai tugas yang diembannya tidak ringan. Sebab, ada banyak program di awal 2019 yang sudah menunggu seperti menggelar kongres tahunan pada Februari nanti dan mempersiapkan tim Jateng ke Pra-PON 2020 Papua. Dia siap fokus di Asprov Jateng dan akan mundur dari ketua umum Asosiasi Kabupaten PSSI Demak. Selama ini dia masih menjabat pada periode 2016-2020.

”Jika memungkinkan saya akan bertemu Pak Johar untuk berkordinasi. Ini perlu untuk menyambungkan program Asprov PSSI Jateng agar berkesinambungan dan arahnya tidak berubah. Saya berjanji akan menjalankan statuta secara benar melalui berbagai program,” tandasnya. Penunjukan ketua baru ini membuat beberapa anggota berharap Asprov ke depan semakin baik. ”Semoga bisa lebih baik lagi di tangan Pak Edi. Dia punya pengalaman dalam organisasi sepak bola,” kata CEO BJL 2000 Suyatno. (rr)