blank
INSPEKSI : Asset 4 GM Agus Amperianto (tengah berkaca mata) didampingi GM PT Cladtek John Murray, inspeksi pipa migas untuk Sumur NKT-01 TW, Blora. Foto : Ist/Wahono/

BLORA – Asset 4 General Manager (GM) PT Pertamina EP, Agus Amperianto bersama manajemen Elnusa, inspeksi kesiapan pipa untuk utilisasi Sumur North Kedungtuban (NKT), pendukung kelancaran supply gas CPP Gundih,  Blora.

Kunjungan Agus Amperianto pada ke PT Cladtek, Kamis (24/1), melakukan inspeksi progress fabrikasi dan rencana delivery pipa bimetal hingga tiba di lokasi project NKT tersebut.

“Kami ingin tahu kesiapan PT Cladtek selaku produsen pipa bimetal, rencana kami gunakan di Sumur NKT Kabupaten Blora,” jelas Agus Amperianto.

Menurutnya, pipa ini diperlukan untuk finalisasi project pembangunan flowline khusus (cladding) dari sumur NKT-01 TW mengalirkan gas ke CPP Gundih.

Dari progres itu, diharapkan produksi gas di Asset 4 bisa meningkat setelah gas-in dari sumur NKT-01 TW ini, pada April 2019.

“Ini untuk mengantisipasi target konsolidasi A-4, yaitu minyak 16.900 bopd dan produsi gas 173 MMSCFD,” jelasnya melalui telepon.

Mundur

Untuk keperluan utilisasi Sumur NKT, lanjutnya, dibutuhkan sedikitnya 588 pipa khusus.

Pipa tersebut, akan digunakan untuk mengalirkan gas dari sumur menuju ke central prisecessing plant (CPP) Gundih, di Kecamatan Kedungtuban,  Blora, tambah Agus.

Menurutnya, jika gas sudah di CCP Gundih,  selanjutnya diolah menjadi gas yg siap dideliver ke konsumen.

Dijelaskan Asset 4 GM,  total Ada 588 joint pipa yang dipesan, 367 joint pipa yang dites dan 358 joint pipa diantaranya dinyatakan lolos inspeksi

Ada sembilan joint pipa gagal test, sehingga perlu proses inspeksi lebih lanjut untuk keseluruhan pipa yg diproduksi, jelas General Manager PT Cladtek, John Murray.

John menambahkan, gagalnya pipa yang dites tersebut, berdampak terhadap mundurnya waktu pengiriman, selain kendala raw material supply di awal projek.

“Target akhir November 2018 sudah terkirim di lokasi, namun mundur hingga pertengahan Februari 2019. Kami mohon maaf,” kata Jhon Murray.

Agus menambahkan, PT Cladtek harus bisa memenuhi komitmen untuk mengirimkan 588 joint pipa sesuai kesepakatan awal, karena sudah mundur dari tenggat waktu.

“Kami minta PT Cladtek bisa memenuhi komitmennya, karena terkait tata waktu project secara keseluruhan,” tegas Asset 4 GM, Agus Amperianto dari Batam. (suarabaru.id/wahono)