blank
Truk trailer pengangkut crane seberat 50 ton terguling di Jalan Raya Jepara-Bangsri, setelah tidak kuat menanjak, Rabu (23/1) pagi. Kecelakaan ini membuat akses jalan sama sekali tertutup, dan harus dialihkan sementara waktu. Foto : Budi Santoso.

JEPARA- Kecelakaan Lalu lintas  tunggal terjadi di ruas Jalan Raya Jepara- Bangsri, pada Rabu (23/1) dinihari. Sebuah truk crane berukuran besar melintang di jalan hingga membuat arus lalu lintas sama sekali tidak bisa bergerak. Kejadian ini berlangsung pada jam 03.30 WIB, hingga akhirnya menimbulkan kemacetan total pada jam-jam sibuk masyarakat.

Menurut Eko Purwanto (40), warga Mlonggo, Jepara, lokasi kecelakaan tersebut berada di tanjakan Mambak, masuk wilayah Desa Mambak, Pakis Aji, Jepara. Kendaraan Hino Head Traktor dengan Nomor Polisi B 9202 IG, melintang memenuhi badan jalan. Tidak ada ruang sisa sedikitpun untuk bisa dilewati kendaraan. Akibatnya masyarakat yang akan bekerja menuju ke arah Jepara harus memutar melewati beberapa jalan alternative.

“Saya kerja di Jepara, biasa lewat jalan ini. Tapi hari ini saya harus memutar lewat kawasan Bumi Perkemahan Pakis Aji. Lumayan jauh juga, ada sekitar 10 KM harus melambung ke timur dulu,” ujar Eko Purwanto, Rabu (23/1).

Sementara itu, sopir kendaraan berat tersebut Abdul Muchid  (42) yang merupakan warga Gresik, Jawa Timur, menyebutkan truk traler yang dikendarainya tidak kuat menanjak. Semula dirinya melaju dari arah Selatan menuju Utara (Jepara menuju Bangsri) dengan kecepatan sedang. Sampa di tanjakan tersebut, truknya tidak kuat menanjak. Kemudian mundur tak terkendali, dalam posisi melintang. Karena muatan berat, mencapai 50 ton, akhirya as truk trailernya juga patah.

“Sempat menghantam bagian rumah warga, tapi truk ini berhenti melintang tepat memenuhi badan jalan. Saya sempat banting stir ke kanan menghindari kendaraan di belakang,” ujar Abdul Muchid, di lokasi kejadian.

Abdul Muchid mengaku sudah mengendarai dari Surabaya dengan tujuan ke proyek PLTU Tanjung Jati B. Crane tersebut dikirim untuk kepentingan pembangunan konstruksi di PLTU Tanjung Jati B. Namun karena saat itu hujan turun, membuat jalanan menjadi licin hingga akhirnya mobilnya mengalami kecelakaan. Sampai Rabu (23/1) siang, usaha evakuasi belum bisa dilakukan, karena membutuhkan alat berat.

Polres Jepara, melalui Kasatlantas AKP I Putu Krisna menyatakan harus mengalihkan arus lalu-lintas melalui sejumlah jalur alternative. Melewati jalanan kampung, arus lalu lintas untuk sementara bisa diurai dari kemacetan. Selanjutnya, pihaknya masih menunggu alat berat untuk mengangkat bangkai truk yang melintang di jalan raya tersebut.

“Kami masih menunggu alat berat untuk menormalkan jalur. Harus menggunakan cran, setidaknya dua buah untuk bisa mengangkat beban seberat 50 ton ini. Perlu waktu untuk mendatangkannya ke lokasi,”ujar AKP I Putu Krisna, Rabu (23/1).

Budi