blank
Para siswa SMA Negeri 2 Wonogiri bersama Kasek dan guru pendamping, saat berkunjung ke Kantor BI Solo. Ini dilakukan dalam rangka melaksanakan progran outing class.(suarabaru.id/bp)
SOLO – Sebanyak 430 murid Kelas X SMA Negeri 2 Wonogiri, Rabu (23/1), melakukan outing class ke Solo dan Yogyakarta. Di Solo, berkunjung ke Kantor Bank Indonesia (BI) Solo dalam rangkaian melaksanakan kegiatan outing class. Ini dilakukan dalam rangka mempelajari masalah ekonomi keuangan yang menjadi kewenangan serta tugas pokok fungsi (tupoksi) BI Solo.

Kegiatan Outing Class,  merupakan salah satu program pembelajaran di luar kelas, yang bertujuan memberikan basic pemahaman untuk bekal pengetahuan dasar, sebagai sarana menumbuhkan kreativitas siswa. Selain itu, outing class merupakan metode belajar yang dilaksanakan secara menyenangkan, agar merasa lebih dekat dengan obyek yang dijadikan sasaran, termasuk merasa untuk lebih dekat dengan alam dan lingkungan di luar sekolah.

Kepala SMA Negeri 2 Wonogiri, Endang Sunarsih, didampingi Wakasek Kesiswaan, Tarmo, menyatakan, ada tiga lokasi yang dijadikan obyek outing class kali ini, Yakni ke Kantor BI di Solo, Candi Prambanan dan Tebing Brexit (breksi) di Yogyakarta. ”Kegiatan outing class ini merupakan jenis pembelajaran kontekstual untuk pengenalan langsung pada obyeknya,” jelas Kasek Endang. Para murid didampingi oleh 18 guru.

Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang adalah Candi Hindu terbesar di Indonesia dan termegah serta terindah di Asia Tenggara yang dibangun pada abad ke-9 Masehi. Yakni pada Tahun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan, dan dilanjutkan oleh Balitung Maha Sambu pada masa Kerajaan Medang Mataram. Candi yang masuk dalam situs warisan dunia UNESCO ini, dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu (dewa pemelihara), dan Siwa (dewa pemusnah). Berdasarkan Prasasti Siwagrha nama asli candi ini adalah Siwagrha (Rumah Siwa). Di garbagriha (ruang utama) candi, bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter.

Tebing Breksi di Sleman Yogyakarta, merupakan bukit yang dulu ditambang batu kapurnya oleh penduduk. Tapi sejak Tahun 2014, pemerintah setempat melarang aktifitas penambangan dan menyakan kawasan itu sebagai area yang dilindungi dan menjadi area cagar budaya. Ini berkaitan dengan ditemukannya situs gunung api purba Nglanggeran yang memiliki kandungan abuvulkanik yang terbentuk sejak jutaan tahun yang lampau, dan menjadi obyek penelitian oleh para ahli goelogi.(suarabaru.id/bp)