blank
Bagi masyarakat yang ingin ikut memasang lampion untuk merayakan Hari Raya Imlek Tahun Babi, dapat membeli di pertokoan Cina kompleks Pasar Gede Solo. Aneka jenis dan ukuran lampion dijual bebas.(suarabaru.id/bp)

SOLO – Mengacu pada Astrologi China yang ditetapkan Dinasti Han pada kalender lunar (bulan), Tahun Baru Imlek 2019 (Masehi) atau Tahun 2570 China, dinyatakan sebagai Tahun Babi Tanah. Perayaan Tahun Baru Imlek akan dimulai pada hari Selasa (5/2) mendatang. Mereka yang bershio Babi adalah yang lahir pada Tahun 1935, 1947, 1959, 1971, 1983, 1995, 2007, 2019, dan 2031.

Seperti tahun-tahun yang lalu, setiap perayaan Hari Raya Imlek, di Kota Solo selalu meriah dengan pemasangan ribuan lampion. Dipajang pula lampion boneka hewan dan neon boks yang menyajikan simbol dari 12 shio. Yakni tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing  dan babi. Ke 12 shio itu dilengkapi dengan lima unsur alam, yakni tanah, emas, air, kayu dan api. Yang kelima-limanya memberikan pengaruh menghasilkan dan menghancurkan.

Kepada wartawan, Ketua Panitia Imlek Bersama 2019, Sumartono Hadinoto, menyatakan, sejumlah lampion telah dipasang di koridor Jenderal Sudirman (Jensud), terpaksa dilepas lagi untuk dipindahkan ke lokasi lain. Ini berikaitan karena di lokasi tersebut ada aktivitas proyek pembenahan koridor Jensud. Panitia Imlek Bersama menyiapkan sebanyak 5.000  lampion, yang sebagian telah dipasang sejak Desember 2018 lalu. Penyalaan lampion rencananya akan dimulai Tanggal 27 Januari 2019, untuk jangka waktu selama satu bulan ke depan.

Sedangkan 12 lampion besar dan 12 neon boks lambang shio yang biasanya diminati untuk selfi warga masyarakat, lokasinya akan dipindahkan dari median jalan Jensud, dengan melakukan koordinasi bersama Dinas Perhubungan (Dishub). Agenda kegiatan dialog kebangsaan bersama dengan nara sumber Sinta Nuriyah Wahid, rencananya akan digelar bersamaan dengan peringatan Cap Go Meh di Pendapi Gede Surakarta.

Di toko pecinan di Solo, belakangan ini mulai banyak menjajakan aneka kelengkapan penyambutan Imlek. Seperti kue ranjang, lampion dalam beragam ukuran dan jenis, boneka shio, amplop untuk wadah uang atau angpao, dan dupa wangi. ”Yang ukuran tanggung harganya Rp 60 ribu,” ujar Cik Lin, sembari menunjukkan lampion yang bahannya memakai kain beludru warna merah. Boneka shio babi ukuran mini, harganya juga Rp 60 ribu. Kemudian kue ranjang, harganya bervariasi tergantung besar kecilnya ukuran. Ada pula kue keranjang yang telah diikemas memakai karton merah lengkap dengan gambar shio babi dan tulisan Gong Xi Fa Cai, cocok untuk bingkisan harganya Rp 35 ribu.

Pengucapan Gong Xi Fa Cai lazim disampaikan pada saat perayaan Imlek, untuk bertujuan memberikan spirit atau semangat dalam menyambut tahun baru. Ucapan itu artinya selamat dan sejahtera. Bukan berarti selamat tahun baru. Untuk ucapan tahun baru, masyarakat Tionghoa berucap: Xin Nian Kuai Lee.(suarabaru.id/bp)