blank
TABLOID : Di sekretariat PWI Blora, Kasubag Humas Polres setempat Iptu Eko Sapti, dan anggotanya Nirwanto, menunjukkan tabloid yang menyasar masjid-masjid, Senin (21/1). Foto : Wahono

BLORA – Tabloid Indonesia Barokah yang kontennya cenderung mendiskreditkan salah satu Paslon Presiden, beredar di masjid-masjid di Blora.

Masjid yang disasar, antara lain masjid Nurul Falah di kompleks Perumnas Karangjati,  dan masjid Alhidayah Desa Patalan, Kota Blora.

Tobloid yang dinilai bisa memantik salah faham di masyarakat tersebut, diduga abal-abal, dan beberapa eksemplar kini diamankan di Polres serta Bawaslu.

“Baru saja kami menerima tabloid dari pengurus masjid, ini sedang kami dalami,” kata, Kapolres Blora AKBP Antonius Anang melalui Kasubag Humas Iptu Eko Septi, senin (22/I)

Sebelumnya, Bawaslu Kabupaten Blora juga mendapat media cetak yang berstemoel Kantor Pos itu, jumlahnya puluhan eksemplar,  diamankan dari 24 masjid.

Dilihat sekilas, berita dan layout, banyak yang memuat hasil kinerja, dan kebaikan Jokowi (01), sebagian lagi menyudutkan Prabowo-Sandi (02).

“Baru kami cermati sekilas, nanti akan kami dalami lagi,” jelas Kordinator Divisi Penindakan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Blora, Sugie Rusyono.

Selain tabloid, pihaknya sudah menerima laporan dari Panwaslu kecamatan, terkait beredarnya taboid Indonesia Barokah di sejumlah masjid.

“Sudah ada 22 masjid yang melapor menerima kiriman tabloid ini, dan Senin (21/1), dapat lagi dari dua masjid,” terangnya.

Bawaslu, lanjutnya,  belum menyimpulkan apakah hal itu termasuk bentuk pelanggaran atau tidak.

“Akan kami kaji dulu. Kami bahas di forum Gakkumdu, dan sudah kami laporkan ke Bawaslu Provinsi,” tambah Sugie Rusyono.

blank
Foto : Porto berbayar di amplop bagian depan

Tempat Ibadah

Menurutnya,  apabila penyebaran tabloid tersebut bersifat kampanye, jelas dilarang dan menyalahi aturan ketentuan Undang- Undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu Pasal 280 ayat 1 huruf h.

Sebabnya, Undang-Undang (UU) itu melarang fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan pendidikan untuk berkampanye.

Diperoleh keterangan, tabloid tersebut dikirim oleh seseorang malam menjelang waktu Isak,  namun di amplop warna coklat dan terbungkus plastik hitam tertera stempel pos.

Di dalam kolom redaksi, juga tertera nama personil lengkap, alamat dan nomor teleponnya di Jakarta. Namun diduga isi kolom tersebut rekayasa.

Bahkan, isi konten tabloid Indonesia Barokah tersebut jauh dari tujuan media sebagai edukasi, informasi dan menghibur.

Selain itu di kolom salam redaksi, disebutkan tujuannya adalah sebagai media dakwah, dan pendidikan islam yang menyasar kalangan jamaah masjid. Namun konten isinya jauh dari tujuan.

Salah satu isi laporan utama dengan judul warna merah “Membohongi Publik Untuk Kemenangan Politik” disambung dengan subjudul “Membongkar Strategi Semprotan Kebohongan”.

Di bawah laporan utama,  dipasang berjajar karikatur wajah Ratna Sarumpet, Fadli Zon, Sandiaga Uno dan Prabowo Subiyanto.

Bahkan dilaporan utama berjudul “Prabowo Marah Media Dibelah”, sedangkan di cover depan tertulis “Reuni 212 : Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik”.

Sejumlah wartawan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), juga menerima tabloid tersebut untuk dicermati bersama. (suarabaru.id/wahono)