blank
Bupati Kudus HM Tamzil

KUDUS – Bupati Kudus HM Tamzil mengisyaratkan akan menyiapkan 5 ribu hektar lahan baru untuk kepentingan industrialisasi di Kabupaten Kudus. Upaya tersebut dilakukan agar investasi di kota kretek kembali menanjak setelah selama ini terkesan stagnan.

Menurut Tamzil, kebijakan penyiapan lahan baru untuk kawasan industry tersebut akan dituangkan dalam Ranperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang saat ini tengah digodok. Nantinya, sejumlah kawasan strategis yang sejauh ini masih hijau, akan diproyeksikan menjadi kawasan industry.

”Jadi, proyeksi saya nanti di Kudus akan ada tambahan 5 ribu lahan tambahan yang bisa digunakan untuk pengembangan industry,” tandas Tamzil, di sela-sela paripurna DPRD tentang penyampaian jawaban bupati atas pandangan umum fraksi terhadap ranperda, Senin (21/1).

Menurutnya, ada beberapa kawasan strategis terutama di sekitar jalan arteri, yang sudah banyak menjadi incaran investor. Beberapa diantaranya sekitar jalan lingkar utara, jalan lingkar Mijen-Klumpit serta beberapa kawasan lainnya.

Hanya sayangnya, dalam dokumen RTRW yang ada saat ini, lahan-lahan tersebut masih berstatus lahan hijau pertanian. ”Padahal, sudah banyak investor yang berminat untuk berinvestasi di Kudus,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata Tamzil, perlu ada perubahan fungsi sejumlah kawasan tersebut menjadi kawasan industry. Menurut Tamzil, tambahan 5 ribu lahan baru untuk industry tersebut dilakukan dengan merubah fungsi lahan hijau yang selama ini dirasa tidak begitu produktif.

Sehingga, perubahan fungsi lahan yang direncanakan tersebut tidak akan mengganggu produksi pangan yang ada di Kudus. ”Saya kira produksi pangan tetap aman. Apalagi, Bendungan Logung yang akan beroperasi mendatang juga akan menghidupkan 5 ribu lebih lahan tidur yang ada di sekitar kecamatan Jekulo dan Mejobo,” tukasnya.

Disinggung mengenai kesiapan draf ranperda RTRW tersebut, menurut Tamzil, saat ini masih dalam pengkajian Bappelitbangda. Diharapkan, ranperda RTRW tersebut bisa segera diajukan dalam program legislasi daerah ke depan.

”Target saya, RTRW bisa kami ajukan ke DPRD pertengahan tahun mendatang,” tukasnya. Tm/suarabaru.id