blank
Rakor lintas sektoral yang diprakarsai Dishub Wonogiri, memutuskan rekayasa pemberlakuan jalur searah Wonogiri-Solo. Ini dilakukan karena ada pembangunan viaduk Kreteg Bang.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Mulai Senin (21/1), jalur Wonogiri-Solo diberlakukan searah. Hal ini berkaitan dengan pengerjaan pelebaran viaduk jembatan Kereta Api (KA) Kreteg Bang yang melintas di atas jalan raya di dekat Taman Selopadi, Kota Wonogiri. Rekayasa arus lalu lintas menjadi jalur searah ini, diberlakukan sampai dengan Bulan Desember 2019 mendatang.

Melalui rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektoral yang diprakarsai Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri, diputuksn untuk melakukan rekayasa pengalihan arus kendaraan baik yang akan masuk dan keluar Kota Wonogiri. Utamanya yang dari arah utara akan masuk ke Kota Wonogiri, dialihkan sejak dari Lampu Bangjo Klampisan melalui Jalan Brigjen Katamso, tidak melewati Jalan RM Said, tapi menyatu dengan jalur kendaraan umum yang akan menuju ke Kota Wonogiri maupun ke jurusan Pacitan dan Ponorogo (Jatim).

Menurut Kepala Dishub Kabupaten Wonogiri, Ismiyanto, kendaraan yang datang dari wilayah Wonokarto dan sekitarnya, dialihkan belok ke kiri di pertigaan traffic light Metro Kerdukepik Wonogiri, lewat Jalan Gunung Giri dan kemudian menyatu di Jalan Brigjen Katamso Alas Ketu, dengan menyeberangi lintasan sebidang rel KA jurusan Wonogiri-Solo. Selanjutnya ke Jalan Salak V tembus ke Kantor Agraria, belok ke kiri di Jalan Pemuda utara Patung Bung Karno.

Viaduk Kreteg Bang lokasinya berada di dekat Taman Selopadi Plintheng Semar, Kota Wonogiri, merupakan jembatan KA Solo-Wonogiri yang melintas di atas Jalan Raya Wonogiri-Solo. Kini tengah dilebarkan dari 8,4 Meter menjadi selebar 12 Meter. Juga akan dilakukan pengerukan dasar jalan raya diturunkan 40 Centimeter (CM) dan jembatan viaduk-nya akan ditinggikan 40 CM dari kondisi sekarang. Ini untuk melonggarkan kondisi lorong. Kabid Lalu Lintas Dishub Wonogiri, Sulardi, menambahkan, juga akan dilengkapi trotoar lebar 1 Meter di masing-masing sisi tepinya, yang di bawahnya difungsikan sebagai saluran air.

Pihak Kementrian Perhubungan, mengalokasikan dana Rp 34 miliar lebih melalui anggaran infrastruktur multi years. Perinciannya sebesar Rp 25,7 miliar di Tahun 2018 dan Rp 9 miliar untuk Tahun 2019. Pembangunannya ditangani oleh Balai Teknik Perkerapian Wilayah Jawa Bagian Tengah, dengan mengawalinya membangun talud dinding beton bertulang di tebing sisi timur Taman Selopadi Plinteng Semar. Lama pengerjaannya selama 15 bulan.(suarabaru.id/bp)