blank
Kasatlantas Polres Wonogiri AKP Dwi Erna Rustanti (kanan), tampil menjadi inspektur upacara di SMK Pancasila 1 Wonogiri. Dalam kesempatan itu, Kasatlantas peduli memberikan hadiah helm dan rompi kepada pelajar terpilih sebagai kader Kamseltibcarlantas.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Faktor manusia masih mendominasi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Demikian dijelaskan Kasatlantas Polres Wonogiri AKP Dwi Erna Rustanti, ketika mencermati hasil analisa dan evaluasi (Anev) terhadap data kecelakaan (laka) selama Tahun 2018 di Kabupaten Wonogiri.

Ada empat faktor pemicu terjadinya laka. Yakni karena faktor manusia atau human error, faktor kendaraan, kondisi jalan dan cuaca. ”Tapi yang dominan karena faktor manusianya,” jelas Kasatlantas Polres Wonogiri AKP Dwi Erna Rustanti. Meski tiga faktor lain juga ikut mempengaruhinya. Termasuk faktor jalan yang tidak bertambah panjang kilometernya, tapi di sisi lain beban kendaraan yang melewati jumlahnya makin hari terus bertambah.

Terlebih lagi, posisi Wonogiri berada di lintas strategis persimpangan antarprovinsi, yakni Provinsi Jateng, Jatim dan DI Yogyakarta. Kondisi jalanannya kurang lampu penerangan, sehingga bila malam hari gelap. ”Menyikapi ini, kami telah berupaya mengkoordinasikan penambahan lampu penerangan jalan umum (LPJU) ke Dishub selaku instansi pemangku kepentingan, dan hasilnya tahun ini direncanakan ada penambahan sekitar seribu titik,” jelas AKP Dwi Erna Rustanti.

Secara global, selama Tahun 2018 di wilayah hukum Polres Wonogiri, telah terjadi sebanyak 627 kejadian laka. ”Jumlah ini termasuk mengalami kenaikan yang signifikan bila dibandingkan dengan data laka di Tahun 2017 yang berjumlah 541 kejadian,” jelas AKP Dwi Erna Rustanti. Naiknya jumlah laka ini, ikut dipengaruhi adanya kebijakan baru MoU dengan pihak BPJS, terkait dengan diberikannya santunan kepada korban yang mengalami kecelakaan tunggal.

Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati melalui Kasubag Humas Polres Kompol Hariyanto, menyebutkan, dari jumlah laka sebanyak 627 kejadian di Tahun 2018, terdapat 91 orang korban tewas dan 666 luka ringan. Di Tahun 2017, dari sebanyak 541 laka, jumlah korban tewas sebanyak 101 orang, luka berat 1 dan luka ringan 537 orang.

Menyikapi dominasi faktor manusia sebagai pemicu terjadinya laka, jajaran Satlantas Polres Wonogiri berupaya meningkatkan pembinaan dan penyuluhan (Binluh) tentang Keamanan Keselamatan Keteriban Kelancaran Berlalulintas (Kamseltibcarlantas) kepada masyarakat. Binluh dilakukan dengan menyebarkan leaflet, brosur dan barang cetakan lainnya ke masyarakat. Juga melakukan penerangan keliling dan Binluh ke sekolah-sekolah melalui program polisi masuk ke sekolah (goes to school). Terkait ini, Senin (7/1), Kasatlantas AKP Dwi Erna Rustanti, tampil menjadi inspektur upacara di SMK Pancasila 1 Wonogiri. Bersamaan itu, Kasatlantas peduli memberikan hadiah helm dan rompi, kepada pelajar terpilih untuk dijadikan pelopor Kamseltibcarlantas.(suarabaru.id/bp)