blank
bencana tanah longsor inilah yang membuat pilu di detik-detik menjelang pergantian tahun

JAKARTA-Tanah longsor yang terjadi di Dusun Garehong Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (31/12) petang, ternyata tidak hanya menyebabkan 4 orang meninggal dan 4 orang belum ditemukan, namun dalam perkembangannya yang belum diketemukan ada 41 orang. Selain itu juga ada 3 orang  luka-luka  dan 61 orang di pengungsian.

‘’Korban meninggal awalnya simpang siur karena kondisi yang panik. Informasi yang beredar di lapangan dan sosial media, korban meninggal 2, 4, 5 dan 8 orang. Namun setelah dilakukan verifikasi di posko sementara, ada 2 korban meninggal,’’ jelas Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, dalam siaran pers yang diterima suarabaru.id, baru saja.

Kerugian fisik  yang sudah terdata, lanjutnya,  ada 30 unit rumah tertimbun dan diperkirakan bertambah karena proses pendataan masih berjalan. ‘’Upaya penanganan terus dilakukan, diantaranya  BPBD Kabupaten Sukabumi mengirim tim ke lokasi kejadian.  BPBD Kabupaten Sukabumi bersama Basarnas dan warga setempat melakukan evakuasi dan pendataan.’’

Sutopo juga menginformasikan bahwa saat ini di lokasi kejadian cuaca hujan,  listrik padam/mati lampu. Seluruh jaringan komunikasi (HP) terhambat.  Kegiatan pencarian serta evakuasi korban terdampak longsor dihentikan, karena kondisi di lapangan diguyur hujan dan listrik padam/mati. ‘’ Komunikasi dengan tim di lapangan hanya bisa menggunakan radio komunikasi/Handy Talkie (jaringan lokal/point to point).  Jalanan yang terjal, berbatu dan ditambah cuaca hujan rintik menyulitkan tim untuk melakukan evakuasi. Untuk evakuasi diperlukan alat berat namun kondisi akses jalan dan medan cukup berat menuju lokasi bencana,’’ jelas pria asal Boyolali tersebut. (suarabaru.id/edi)