blank
Bupati Wonogiri Joko Sutopo (mengenakan peci), memukul gong, untuk menandai datangnya detik-detik pergantian tahun dalam perayaan malam old and new year. Ikut mandampingi Kapolres, Dandim, Ketua DPRD, Sekda bersama jajaran Forkompinda.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Ribuan massa memadati Alun-alun Giri Krida Bakti Kabupaten Wonogiri, untuk merayakan malam old and new year. Mereka berkumpul sejak selepas waktu Isya’, guna menunggu datangnya detik-detik pergantian tahun. Sambil menanti momentum puncak awal datangnya Tahun Baru 2019, mereka dihibur oleh sajian musik panggung yang menyuguhkan aneka tembang dan nanyian yang menghibur, yang dikemas dalam agenda malam terakhir gelar Wonogiri Night Carnival (WNC).

Kelompok musisi yang tampil pada malam ketiga WNC, terdiri atas Seven Soul, Power Koes Plus Mania dan Vioska. Massa penonton, juga disuguhi Timeline Indonesia History Video Show. Sebelum kemudian masuk ke puncak acara, yakni detik-detik pergantian tahun, yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Joko Sutopo, dan acara peresmian Monumen Ir Soekarno yang dimeriahkan dengan pesta kembang api. 

Hadir dalam perayaan malam old and new year, Anggota DPR-RI Bambang ‘Pacul’ Wuryanto, Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Wakil Bupati (Wabup) Edy Santosa, Ketua DPRD Setyo Sukarno, Dandim 0728 Letkol (Inf) M Heri Amrrulloh, Kapolres AKBP Uri Nartanti Istiwidayati, Kajari Dodi Budi Kelana bersama jajaran Forkmpinda, Sekda Suharno, para pimpinan dinas dan instansi, sejumlah anggota DPRD bersama tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.

Di hadapan lautan massa yang memadati alun-alun, Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat yang telah hadir untuk ikut mewujudkan kebersamaan dalam merayakan malam old and new year . Dengan sesanti sesarengan mbangun Wonogiri, tandas Bupati, kami resmikan Monumen Ir Soekarno. Sebagai Bapak Proklamator Indonesia, Bung Karno, melalui Trisakti-nya punya cita-cita memajukan dan mensejahterakan bangsa. Cita-cita Bapak Bangsa tersebut, diupayakan dapat terwujudkan di Kabupaten Wonogiri, melalui Panca Program unggulan pembangunan. Yakni alus dalane, sehat wargane, gratis sekolahe, sejahtera petanine dan apik pasare (halus prasarana infrastruktur jalannya, sehat masyarakatnya melalui pelayanan kesehatan yang tidak diskriminatif, terbebaskan dari beban beaya sekolah, petaninya,sejahtera, dan sejahtera pula para pedagangnya melalui program pembangunan pasar tradisional yang representatif demi mendukung ramainya omset perniagaan).

”Melalui panca program pembangunan, kami bertekad untuk mewujudkan kecintaan saya kepada Kabupaten Wonogiri, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegas Bupati. Selama tiga tahun memimpin Kabupaten Wonogiri bersama Wakil Bupati Edy Santosa, telah dilakukan pembangunan prasarana jalan sepanjang 900 Kilometer dari total panjang jalan 1.030 Kilometer. Kini, masyarakat tidak lagi dibebani beaya sekolah, karena untuk jenjang pendidikan dasar sembilan tahun, diselenggarakan secara gratis.

Demikian pula pelayanan kesehatan di Puskesmas dan RSUD tidak lagi diskriminatif. Kepada warga miskin diberikan pelayanan keseatan secara cuma-cuma. Pemkab Wonogiri, setiap tahun juga telah memberikan beasiswa kepada para mahasiwa berpretasi, demi menjamin kelangsungan kuliahnya. Upaya pengentasan warga miskin, terus ditingkatkan dan akan lebih ditangani secara serius pada Tahun 2019 ini.(suarabaru.id/bp)