blank
Buipati Wonogiri berfoto bersama para penerima bantuan Alsintan. Foto: (suarabaru.id/Edi)

WONOGIRI- Para petani di wilayah Kabupaten Wonogiri, kini dipermudah dalam menggarap sawanya. Sebab pemerintah terus mengucurkan berbagai bentuk sarana pertanian. Baik berupa pembangunan infrastruktur maupun alat-alat mesin pertanian.

Di penghujung tahun 2018, tepatnya hari Senin (31/12), Bupati Wonogiri Joko Sutopo secara simbolis menyerahkan alat mesin pertanian senilai Rp 5.394.272.495, yang diwujudkan menjadi 453 alat mesin pertanian. ‘’Dari jumlah itu, 124 unit sudah didistribusikan ke petani, sedangkan yang diserahkan saat ini ada 329 unit. Adapun alat yang dimaksud meliputi hand traktor, pompa air, cultivator, hand sprayer, corn planter, rice transplanter, power threaser dab paddy mower,’’ kata Safuan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Wonogiri, saat menyampaikan laporan di hadapan Bupati Joko Sutopo, Ketua DPRD Setyo Sukarno dan 330 undangan yang terdiri atas penyuluh pertanian, kelompok tani, gabungan kelompok tani penerima bantuan.

Dipaparkan infrastruktur pertanian yang dibangun pada tahun 2018 oleh pemerintah diantaranya empat unit dam parit, 800 hektar (25 unit) RJIT, embung dua unit, irigasi perpompaan dua unit dan JUT tujuh unit.

Tak hanya itu, lanjutnya, pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk tanaman hortikultura seperti cabe besar seluas 50 hektar, bawang merah 50 hektar, buah-buahan seperti jeruk sebanyak 31.400 batang, durian 2000 batang, mangga 9.250 batang, alpukad 2.800 batang dan klengkeng 2000 batang.

‘’Untuk penebusan pupuk sempat menemui kendala karena penebusannya menggunakan kartu tani.  Melihat kendala di lapangan, Bupati Wonogiri mengambil kebijakan bahwa penebusan pupuk bersubsidi tidak harus menggunakan kartu tani,’’ ungkap Safuan yang disambut tepuk riuh hadirin.

Dalam kesempatan itu, Bupati Joko Sutopo, menegaskan bahwa bantuan sarana pertanian tidak hanya diperuntukkan bagi ketua Gapoktan maupun ketua Klomtan, melainkan untuk semua anggota klomtan. ‘’Bantuan ini dimaksudkan untuk menekan modal menanam. Jadi kalaupun pengguna dipungut biaya pemeliharaan, jumlahnya jangan sama dengan menyewa,’’ pesan Bupati.(suarabaru.id/edi)