blank
Relawan siaga bencana dari BPBD Kabupaten Wonogiri, diterjunkan untuk menyingkirkan material reruntuhan dinding tembok pagar Kantor Bupati yang runtuh. Ini dilakukan bersama personel kepolisian, anggota TNI dari Koramil dan warga masyarakat.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Dinding pagar tembok pekarangan Kantor Bupati Wonogiri nggebyuk (rruntuh). Kejadiannya berlangsung bersamaan dengan hujan lebat yang turun Kamis sore (20/12). Lokasi yang roboh, berada di sisi timur, masuk Lingkungan Sanggrahan RT 3/RW 9 Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Itu dulu merupakan pagar pekarangan milik ahli waris orang tua mantan Menteri Kehutanan Soedjarwo, yang kemudian dibeli Pemkab Wonogiri untuk lahan perluasan kompleks Kantor Bupati Wonogiri.

Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati dan Kapolsekta Wonogiri Kota AKP Budiyono, melalui Kasubag Humas Polres Kompopl Hariyanto, menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam robohnya dinding pagar tembok tersebut. Bangunan pondasi pagar yang roboh, memang kondisinya rapuh karena usianya sudah lama dan belum pernah dilakukan perbaikan atau direnovasi. Bersamaan turunnya hujan deras, bagian pondasi pagar tua tersebut tergerus air, yang ini kemudian memicu terjadinya roboh.

Menyikapi kejadian ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, langsung menurunkan para relawan siaga bencana dari Tim Rekasi Cepat (TRC), untuk melakukan penanganan. Yaitu menyingkirkan puing-puing reruntuhan material dinding tembok pagar sepanjang sekitar 10 Meter yang runtuh ke ruas Jalan Murtipranoto. Upaya cepat menyingkirkan reruntuhan dinding tembok yang runtuh ini, dilakukan bersama para personel kepolisian dan prajurit TNI dari Koramil Wonogiri Kota, petugas DPU dan warga sekitarnya. Mengingat lokasinya berada di sisi tepi simpang tiga seberang depan Gereja Katolik Santo Yohanes Rasul, yang merupakan jalur vital kendaraan umum masuk Kota Wonogiri.

Warga Lingkungan Sanggrahan, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan dan Kabupaten Wonogiri, Wario (52), menyatakan, kejadiannya berlangsung pukul 15.45. Saat itu, Wario tengah membersihkan genangan air di halaman tempat tinggalnya, lokasinya berdampingan dengan pagar dinding tembok yang runtuh tersebut. Mendadak dia mendengar suara gemuruh, setelah dicek ternyata dinding pagar tembok Kantor Bupati sisi timur runtuh.(suarabaru.id/bp)