blank
Menandai resepsi peringatan HUT DWP Kabupaten Wonogiri Tahun 2018, Bupati Joko Sutopo (kanan) berkenan memotong tumpeng untuk diserahkan kepada pengurus. Ini dilakukan sekaligus untuk membuka seminar kesehatan di pendapa Kabupaten Wonogiri.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Penyakit gondok, kretin, dan stunting, bukan sekedar persoalan kesehatan semata. Demikian ditegaskan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat membuka seminar kesehatan di pendapa Kabupaten Wonogiri. Kata Bupati, itu juga dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Di sisi lain, juga belum dimilikinya kesadaran warga masyarakat untuk melakukan kebiasaan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Seminar kesehatan ini, digelar dalam rangka memperingati HUT Ke 19 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Wonogiri, sebagai upaya untuk mencegah dan menanggulangi penyakit gondok, kretin dan stunting. Seminar kesehatan yang digelar oleh pengurus DWP Kabupaten Wonogiri ini, menghadirkan nara sumber Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, dokter Adhi Dharma dan dokter Choirunnisa Wardhani.

Seminar diikuti oleh para pengurus DWP tingkat kabupaten dan tingkat kecamatan se Kabupaten Wonogiri, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan para pengurus organisasi wanita yang eksis di Kabupaten Wonogiri. Ketua DWP Kabupaten Wonogiri, Ny. Sri Suwarni Suharno, menyatakan, peringatan HUT DWP diisi pula dengan donor darah, pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dan payudara, bakti sosial di Desa Pucung Kismantoro, pemberian bantuan dana orang tua asuh bagi siswa SD, dan pelatihan bantuan psikologi awal untuk korban bencana alam.

Puncak peringatan DWP Tahun 2018, ditandai dengan resepsi dan seminar dengan mengambil tema ”Cegah dan tanggulangi penyakit gondok, kretin dan stunting, guna mendukung Panca Program Pemkab Wonogiri di bidang kesehatan.” Gondok merupakan penyakit yang dipicu oleh kekurangan zat yodium, yang berdampak pada pembesaran kelenjar tiroid. Penderita gondok, dapat melahirkan anak keturunan penyandang kretin (kredil menderita keterbelakangan mental), serta stunting (anak mengalami gangguan pertumbuhan pendek badan). Ketua DWP Kabupaten Wonogiri, Ny Suharno, mengajak segenap anggotanya untuk berempati dan ikut berperan dalam mencegah dan menanggulangi penyakit gondok, kretin dan stunting di Kabupaten Wonogiri.

Bupati Joko Sutopo, menyatakan, Pemkab Wonogiri telah mengambil sejumlah langkah untuk menanggulanginya. ”Pemerintah telah pula melakukan intervensi pasar, untuk mengawasi peredaran garam beryodium di pasar, akan tetapi langkah itu pun belum mampu memberi hasil yang memuaskan,” katanya. Karena masih belum mampu merubah pola pikir masyarakat, untuk mengatur pola asupan gizi yang berimbang, yang itu disebabkan kondisi ekonomi yang terbatas.

Kata Bupati, kondisi geografis Kabupaten Wonogiri juga menjadi kendala tersendiri untuk melakukan gerakan penanggulangan gondok, kretin, dan stunting. ”Kerja sosial kita untuk membangun kesadaran masyarakat, terbentur pada kondisi topografi dan geografi yang berat, sulit untuk dijangkau para petugas. Untuk itu butuh kerjasama unsur pemerintah, masyarkat, dan CSR dari berbagai perusahaan,” tandasnya.(suarabaru.id/bp)