Pemenang LKS Berprestasi Diawali dari Ibu-ibu Pengantar Anak Sekolah
Oleh : Sri Humaini
Diawali dari sekadar kumpul-kumpul omong-omong seadanya, jadilah kegiatan luar biasa dan berprestasi. Itulah yang terjadi bila aktivis dan orang-orang berjiwa sosial bertemu, di TK dan SD Isriati di Kompleks Masjid Baiturrahman. Mereka adalah ibu-ibu yang tiap hari mengantar dan menjemput buah hatinya di sekolah tersebut. Beberapa diantaranya ingin belajar mengaji. Mulailah beberapa ibu yang dikoordinasi oleh Hj Trusti Toto mengajar membaca Alib, bak, tak, dan seterusnya awal tahun 2000 .
Meskipun pesertanya silih berganti, tetapi ibu-ibu “pemain watak” masih bertahan, terselenggaralah pengajian atau kegiatan yang banyak memberi manfaat pada orang banyak. Antara lain meyantuni anak yatim, pada hari besar Islam memberi santunan pada para duafa.
Komunitas pengajian ini berkembang mendirikan panti asuhan dan bimbingan mualaf yang diberi nama “Riyaadlul Jannah”. Dibentuk kepenguruan, menyusun visi, misi dani “minta payung” ke Yayasan Masjid Raya Baiturrahman.
Respon dari yayasan yang dikomandani oleh H. Ismail alm (Mantan Gubernur Jateng ) sangat baik. Bukan hanya “dipayungi’ melainkan juga diperbolehkan memanfaatkan tanah wakaf milik Baiturrahman yang terletak di Jalan Jaten I Wolter Monginsidi untuk dimanfaatkan sebagai Gedung Panti Asuhan dan Bimbingan Mualaf.
Modal Tekad
Disusun visi “Melalui Iman dan Taqwa kita tingkatkan kesejahteraan umat” membentuk dan melaksanakan misi “Pengasuhan anak yatim, yatim piatu dan duafa melalui peningkatkan pendidikan dan keimanan.”
Pada saat menerima SK kepengurusan Panti Asuhan dan Bimbingan Mualaf “Riyaadlul Jannah” taggal 24 Mei 2004, komunitas pengajian ini belum mempunyai modal apa-apa selain tekad dan semangat yang tinggi dari ibu-ibu. Untuk mewujudkan Panti Asuhan ini melalui perjuangan menghadap ketersinggungan, perdebatan, pelecehan, penghinaan, ancaman dan masih banyak lagi. Semua dianggap riak-riak yang menghidupkan gelombang yang dapat menggerakka n perahu Panti Asuhan.
Tanggal 1 April 2005 hampir setahun usia kepengurusan, alhamdulillah bangunan sudah dapat dimulai, dan akhir Juli 2005 Gedung Panti Asuhan untuk tahap I sudah dapat dikatakan selesai. Pembangunan tahap pertama yang dibangun adalah Gedung lantai satu untuk asrama, yang telah diresmikan dan dimanfaatkan pada tanggal 11 September 2005. Bangunan itu terus berkembang melebar dank ke atas
Itulah sekelumit kisah yang disampaikan oleh Hj Trusti pada Suara Merdeka setelah menerima penghargaan dari Dinsos Kodya Semarang sebagai pemenang I dalam seleksi Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) berprestasi belum lama ini ( 18/12) di Balai Kota Semarang.
Penyerahan penghargaan disampaikan oleh Tomy Y Said Kadinsos Kota Semarang. Juga untuk juara II Panti Asuhan Kafatul Yatama dan III Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Semarang.
Menjadi Dokter
“Penghargaan untuk Yayasan Pusat Pengembangan Kajian dan Pengembangan Islam Masjid Raya Baiturrahmman Jateng”, kata Hj TrustiToto seraya menambahkan, bahwa PA yang masuk kesehariaannya diurus oleh Abdulrachman, telah menghasilkan dokter. “ Namanya dr Mochammad Tri Sutrisno.Lulus dokter dari FK Undip tahun 2017, sekarang bekerja magang kerja di Brebes,”(suarabaru.id/Sri Humaini mantan Wartawan Senior Suara Merdeka)