blank
PLt Kepala Disperkim Handini Rahayu dan Direktur Utama Bank Magelang Hery Nurjianto saling menukar perjanjian kerjasama yang sudah ditandatangani, disaksikan Wakil Wali Kota Windarti Agustina, (Suarabaru.id/dok)

 

MAGELANG- Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) Kota Magelang menggandeng Bank Magelang untuk membantu pembiayaan kredit sanitasi. Kredit dengan  suku bunga rendah ini ditujukan bagi masyarakat yang belum memiliki akses sanitasi layak.

Wakil Wali Kota Magelang, Windarti Agustina mengatakan, permasalahan akses sanitasi sehat dan layak merupakan problem yang membutuhkan perhatian bersama.

Dia meminta Bank Magelang membantu pemerintah dengan menyediakan kredit ringan bagi warga yang ingin mengajukan pinjaman untuk membangun akses sanitasi.
‘’Dengan cara itu problem buang air besar sembarangan (BABS) yang menjadi salah satu dampak sanitasi tidak layak, bisa diselesaikan,’’ ujar Windarti, pada penandatanganan perjanjian kerjasama program mikro kredit sanitasi antara PD BPR Bank Magelang dengan Disperkim Kota Magelang, di Hotel Atria, kemarin.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperkim Kota Magelang, Handini Rahayu menuturkan,  program kredit sanitasi ini diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau kurang mampu.
Dia  menjelaskan, pemerintah selama ini memiliki program penyediaan prasarana Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) baik dengan anggaran APBD, Dana Alokasi Khusus (DAK), bantuan provinsi maupun bantuan pemerintah pusat.

Namun, prasarana IPAL tersebut hanya menyambung hingga depan rumah warga, tidak sampai ke dalam rumah.
‘’Untuk sambungan dari luar sampai ke dalam rumah warga harus swadaya, sehingga, masyarakat yang tidak mampu itu masih butuh dukungan dana,’’ terang Handini.

Direktur Utama PD BPR Bank Magelang, Hery Nurjianto, mengatakan, besaran bunga untuk kredit sanitasi yakni 0,7 persen per bulan dengan jangka waktu maksimal selama 2 tahun. ‘’Besaran bunga ini  lebih rendah dibanding kredit-kredit lainnya,’’ ungkapnya.

Dia menerangkan,  dalam program ini pihaknya tidak membatasi plafon anggaran maupun besaran minimal dan maksimal pinjaman oleh warga. Besaran pinjaman nanti akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing rumah tangga.

Diakui Hery, kredit sanitasi baru pertama kali dilaksanakan di Kota Magelang.
‘’Tujuannya adalah membantu pemerintah dalam mewujudkan akses sanitasi sehat, serta tercapainya Open Defecation Free (ODF) atau bebas BABS,’’ terangnya. (Suarabaru.id/dh)