blank
Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina di depan peserta rapat kesiapan menghadapi Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, (Suarabaru.id/dok)

 

MAGELANG- Menjelang  Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, Pemkot Magelang bersama instansi terkait melakukan paparan mengenai kesiapan menghadapi kedua hari besar tersebut.

Tidak terbatas di bidang keamanan, tetapi juga persediaan sembako, bahan bakar minyak dan gas, persediaan darah di PMI dan sebagainya.

Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina pada rapat yang berlangsung di Ruang Adipura Kencana meminta, persediaan kebutuhan pokok di beberapa swalayan juga dipersiapkan.

‘’Saya minta Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk  melakukan inspeksi khusus terkait stok barang-barang makanan,’’ pintanya.

Untuk diketahui, stok kebutuhan pokok masyarakat di Kota Magelang per 6 Desember 2018 yang ada di 8 distributor mencapai puluhan ton. Di antaranya beras 4,8 ton, gula pasir 59,9 ton, minyak goreng 29,9 ribu liter, tepung terigu 63 ton dan kedelai 10,3 ton.

Untuk kesiapan bidang kesehatan, seperti ambulans, rumah sakit dan puskesmas, Windarti juga meminta agar seluruhnya siap selama 24 jam. Baik sebelum, ketika  maupun setelah perayaan Natal dan Tahun Baru.

‘’Antisipasi untuk stok darah di PMI, maupun ambulans harus selalu ready,’’ tegasnya.

Puncak kepadatan angkutan diperkirakan terjadi pada H-3 hingga H-2 Natal. Yakni tanggal 21-22 Desember 2018. Untuk pengawasan dan pengamanan dibangun posko pengamanan terpadu  yang bertugas pada 21 Desember 2018-3 Januari 2019.

Posko dibangun di 4 titik, yaitu di simpang Hotel Trio, simpang Kebonpolo, Alun-alun, Terminal Tidar. Tidak hanya dilengkapi dengan kamera CCTV, posko pengamanan ini juga melibatkan personel gabungan dari Dinas Perhubungan Kota Magelang, TNI dan Polri.

Kapolres Magelang, AKBP Kristanto Yoga Darmawan menyampaikan paparan terkait pengamanan selama libur panjang Natal 2018 dan Tahun 2019.

Dia menuturkan, libur panjang yang bersamaan dengan libur anak sekolah akan meningkatkan mobilitas masyarakat. Khususnya di objek wisata, sehingga akan menimbulkan kemacetan lalu lintas dan padatnya sentra ekonomi.

‘’Kami merekomendasikan agar Dinas Perhubungan, pengelola tempat wisata, pengelola sentra ekonomi mengantisipasi melonjaknya kebutuhan lokasi parkir, ikut menjaga keamanan lokasi dan mengoptimalkan fungsi CCTV yang tersedia sebagai sarana pengawasan,’’ terangnya.

Kristanto menambahkan, terpusatnya alun-alun sebagai tumpuan perayaan malam pergantian tahun, akan menimbulkan kerawanan kejahatan konvensional (curas, curat, curanmor, mira, dan perkelahian antar warga).

Dia pun meminta Satpol PP dan Dinas Kesehatan, serta TNI untuk menyiapkan personel yang dilibatkan dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru baik pospam, patroli gabungan maupun siaga.

‘’Kami juga merekomendasikan Diskominfo agar membantu sosialisasi car free night baik penutupan, alih arus, rekayasa lalu lintas dan lokasi kantong parkir. Yang akan dilaksanakan pada saat perayaan pergantian tahun,’’ jelasnya. (Suarabaru.id/dh)