blank
CINDERA MATA : Didampingi Bupati Blora H. Djoko Nugroho, Ketua DPRD Blora H. Bambang Susilo (kiri) memberi cinderamata untuk Ketua DPRD Bojonegoro Sigit Kushariyanto. Foto : Ist/Wahono

BLORA – Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro, Jatim, Sigit Kushariyanto, Rabu (12/12, berkunjung ke Blora. Di kota sate, Sigit diterima Bupati H. Djoko Nugroho dan Ketua DPRD H. Bambang Susilo.

Ketua DPRD Bojonegoro yang datang bersama Sekretaris DPRD Ali Mahmudi, diterima di ruang pertemuan kantor bupati. Tujuang Sigit datang ke Blora untuk menindaklanjuti kesepakatan bersama Wiranegoro.

Kesepakatan Wiranegoro, terkait komitment pembangunan wilayah perbatasan yang disepakati Bupati Bojonegoro, Blora dan Ngawi pada November 2018.

Menurut Sigit, kesepakatan Wiranegoro yang diteken ketiga Bupati ternyata mendapatkan apresiasi yang bagus dari masyarakat Bojonegoro di daerah perbatasan Blora, dan Ngawi.

Sebagai wakil rakyat, lanjutnya, DPRD ingin menindaklanjutinya, salah satunya untuk mematangkan rencana pembangunan jembatan sungai Bengawan Solo (baru) menghubungkan Ngraho (Bojongeogoro ke Kradenan (Blora).

“APBD 2018 Kabupaten Bojonegoro, sudah anggarkan Rp 15 miliar untuk pengadaan tanahnya jembatan baru itu,” jelas Sigit Kushariyanto.

Tol Ngawi

Selain rencana jembatan tersebut, juga mewujudkan akses jalan dari Ngraho menuju lokasi jembatan yang ada di Desa Luwihaji, bebernya.

Sigit menambahkan, Padangan-Ngraho hingga Ngawi statusnya jalan nasional. Jarak ke jalan Tol Ngawi juga hanya 40 menit saja.

Jika rencana jembatan baru terwujud, kedepan wilayah barat Bojonegoro barat dan selatan bisa menjadi pusat ekonomi baru.

Ketua DPRD Bojoengoro menjelaskan, APBD 2019 sudah ditetapkan sebesar Rp 4,7 triliun, Rp 1,3 triliun diantaranya berasal dari dana bagi hadil migas (DBH) Migas Blok Cepu.

“DBH itu, kami pergunakan untuk membangun jalan dan jembatan,” katanya.

Sementara itu Bupati Djoko Nugroho, menyadari pembangunan perbatasan tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan harus dikerjasamakan dengan daerah lain.

“Hubungan Blora dan Bojonegoro, saat ini sedang mesra-mesranya, dan  hubungan baik ini harus bisa memberikan manfaat untuk warga yang tinggal di perbatasan,” katanya.

Menurut  Bupati Blora, ada tiga proyek yang membutuhkan perhatian besar di Blora selatan, yakni pembangunan jembatan Bengawan Solo Kradenan-Ngraho, jalan tembus Randublatung-Getas-Ngawi, dan lahan Bandara Ngloram.(suarabaru.id/wahono)