blank
Walikota Semarang Hendrah Prihadi dan Liem Chie An saaat survei di kawasan Kota Lama

SEMARANG – Sebanyak 2.000 pelari dari berbagai kota di Indonesia, termasuk enam negara meramaikan lomba lari Semarang 10K yang mengambil start dan finish di Balaikota, Semarang, Minggu (16/12) mendatang.

“Ada enam negara yang berpartisipasi di even lari Semarang 10K ini, diantaranya Kenya, Inggris dan Belanda,” kata Panitia Lomba Lukminto Wibowo saat dihubungi Minggu (9/12).

Menurut Luki, hal yang menggembirakan pada penyelenggaraan lomba lari ini, adalah peminat peserta yang luar biasa. Hanya dalam waktu 1,5 bulan sejak even ini diluncurkan, kuota 2.000 peserta terisi, itu pun masih banyak calon peserta yang tidak kebagian tiket.

Selain itu, hal menarik lainnya terkait asal peserta 63 persen merupakan atlet non-Semarang. Realitas ini, kata dia, menunjukkan bahwa sesungguhnya olahraga lari masih menjadi primadona masyarakat.

“Lomba lari masih jadi magnet. Dan mayoritas kaum pendatang di lomba lari ini, tentu sangat melegakan karena ikhtiar dan konsep awal even ini adalah bisa menjual pariwisata Semarang,” katanya.

blank
Lukminto (kiri) dan Liem Chie An (kanan)

Survei

Dia sendiri menjelaskan bahwa tanggal 3 Desember lalu, bersama Walikota Semarang Hendrar Pribadi dan Liem Chie An dari Hotel Gets Semarang melakukan survei di sekitar Kota Lama, yang menjadi rute lomba ini. Selain Lawang Sewu, Kota Lama menjadi kekuatan yang bakal ditonjolkan dalam lomba ini. Maka dari itu kawasan yang berisi Gereja Blenduk dan dikepung galeri seni tersebut terus dipoles agar lebih nyaman dan elok dipandang mata.

“Untuk pengambilan race pack dilakukan di Sam Poo Kong H-1. Jadi konsep sport tourism ada di Semarang 10K,” katanya.(suarabaru.id/sl)