blank
Rapat Koordinasi Teknis-2 positif mengaktifkan kembali jalur kereta api Semarang-Yogya. Rapat itu berlangsung di Hotel Atria Magelang, (Suarabaru.id/dh)

 

MAGELANG- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) positif akan mengaktifkan kembali jalur kereta api dari Semarang ke Yogya. Total panjang ruas yang akan dibangun 121.156 meter. Terdiri atas 102.000 m di wilayah Jawa Tengah dan 13.156 m di wilayah Jogjakarta.

Kasubdit Penataan dan Jaringan Ditjen Perkeretaapian Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub  Rudi Damani mengungkapkan kepastian itu dalam Rapat Koordinasi Teknis-2 di Hotel Atria Magelang, kemarin.

Dari total panjang ruas 121.156 m itu, konstruksi baru 78.856 m (65,086 persen) dan eksisting 42.300 m (34,914 persen).

‘’Positif kita akan bangun jalur kereta api Jateng-Yogya. Sekarang sudah tahap trase yang kita rapatkan di Kota Magelang ini dengan mengundang sejumlah pihak terkait,’’ ujarnya.

Rudi menerangkan, tahap prakonstruksi  akan dimulai tahun 2019 sampai tahun 2022. Selanjutnya tahap pertama tahun 2023-2027, tahap kedua tahun 2028-2032, dan tahap ketiga 2033-2037. Tahap yang memang sangat panjang untuk kemudian sampai pada pengoperasian.

‘’Sekarang belum ke pembangunan. Untuk mulai pembangunan, kita perlu keputusan menteri. Sebelumnya, kita perlu juga rekomendasi dari kepala daerah yang dilalui dan gubernur terkait kebijakan tata ruang masing-masing,’’ ungkapnya.

Rekomendasi ini sangat penting untuk melandasi keputusan menteri. Rekomendasi bupati dan walikota juga penting untuk landasan rekomendasi dari gubernur yang nantinya menjadi landasan keputusan menteri.

‘’Kami harap rekomendasi dari kepala daerah masing-masing yang akan dilalui bisa secepatnya ke luar, sehingga kita bisa lebih cepat melangkah ke tahap-tahap berikutnya,’’ ujarnya.

Rudi menuturkan, kabupaten/kota yang akan dilalui jalur kereta ini antara lain Grobogan, Kabupaten Semarang, Temanggung, Kabupaten Magelang, Kota Magelang dan Sleman. Jalur terpanjang ada di Kabupaten Semarang sepanjang 47.500 m, sedangkan terpendek Kota Magelang 1.150 m.

Selain jalur utama sepanjang 121.156 meter, akan dibangun pula akses menuju Borobudur sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Jalur yang dibangun diperkirakan sepanjang 8.900 m. Akan dibangun pula untuk siding dipo pasir sepanjang 3.500 m.

‘’Kita tidak akan meninggalkan kawasan Borobudur yang menjadi magnet utama pariwisata di Jateng-DIY. Kita perkirakan mulai tahun 2026 penumpang wisata yang akan memanfaatkan kereta ini sebanyak 0,8 juta/tahun dan 1,9 juta/tahun pada tahun 2060,’’ jelasnya.

Kabid Jaringan Transportasi dan Perkeretaapian Dishub Jawa Tengah, Henggar Budi Hanggoro menambahkan, diaktifkannya kembali jalur kereta api ini sangat strategis. Fungsinya pun bisa sangat kompleks, dari wisata, penumpang, hingga angkutan barang.

‘’Angkutan wisata jelas karena ada Borobudur sebagai magnetnya. Penumpang bisa lebih efektif bepergian dari Semarang ke Yogya atau sebaliknya. Untuk angkutan barang nanti kita sambungkan jalurnya ke pelabuhan, sehingga akan lebih efisien lagi,’’ tuturnya. (Suarabaru.id/dh)