blank
MEMBANTIK : Masyarakat sedulur sikep tampak serius berlatih membantik di Festival Budaya Samin 2018, di kampung Samin, Blora. Foto : Ist

BLORA – Pelaksanaan Festival Adat Samin 2018 yang digelar di Dukuh Blimbing, Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Blora, berlangsung meriah. Selain festival untuk nguri-uri budaya sedulur sikep, juga dilaksanakan Gebyar Keberaksaraan 2018 bertemakan Blora Berbudaya dan Bermartabat.

Sejumlah kegiatan digeber untuk memeriah acara itu, dintaranya lomba kothek’an lesung, parikan, membatik dan lomba menulis aksara Jawa, Kamis-Jumat (29-30/11).Menariknya, kegiatan tidak hanya diikuti warga sedulur sikep, banyak warga dan seluruh Lembaga Pendidikan Keaksaraan (LPK) di Blora.

Ketua panitia kegiatan juga Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Blora, Nuril Huda, menyebutkan sedikitnya ada 500 peserta lomba. Kegiatan tahunan itu, lanjutnya, dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP Paud Dikmas) Provinsi Jawa Tengah.

“Kegiatan diselenggarkan PP Paud Dimmas Jateng, bekerja sama dengan SKB Blora dan Kampung Samin,” jelas Nuril.

Kemandirian

Kampung Samin di Desa Sambongrejo,juga salah satu pusat pendidikan masyarakat dalam program pemberantasan buta aksara.  Sedangkan masyarakat Samin yang sudah tua, yang dulunya belum bisa membaca dan menulis, kini sudah bebas buta aksara.

“Mereka dibimning Pak Pramugi Pawiro Wijoyo, tokoh Samin setempat, kini sedulur sikep pada melek huruf dan bisa menulis.

Bahkan, lanjut Nuril,  mereka juga diajari kemandirian ekonomi dengan pelatihan membatik, pembuatan makanan ringan, dan lainnya.  Dari keahlian barunya itu, akhirnya menjadi sumber pendapatan baru, selain pekerjaan bercocok tanam.  Hebatnya, semua perubahan dan kemajuan itu dengan tetap mempertahankan budaya, dan tradisi warisan leluhurnya.

Kepala PP PAUD DIKMAS Jawa Tengah, Djajeng Baskoro, menyampaikan apresiasinya warga Samin Sambonrejo yang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran masyarakat.(suarabaru.id/wahono)