blank
BAKALAN : Bupati Blora, H. Djoko Widodo, menyuntikan vitamin pada sapi bakalan saat prosesi panen pedet di Desa Palon. Foto : Ist/Wahono

BLORA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakikan), melaksanakan program pesta patok atau panen pedhet (anak sapi).

Kegiatan kali pertama itu dilaksanakan di lapangan Desa Palon, Kecamatan Jepon, dibuka Bupati H. Djoko Nugroho, didampingi Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah. Agus Wariyanto.

Menurut Kepala Disnakikan Blora, Sri Wahyu Agustini, Kamis (29/11), prosesi panen pedhet diselenggarakan untuk memberikan pembinaan peternak sapi potong.

Tujuan lain, untuk memotivasi para peternak, dan mereka diberikan penyuluhan agar bisa memelihara bakalan dengan baik.

Menurutnya, pedhet bakalan sapi potong ini, hasil program upaya khusus sapi indukan wajib (Upsus Siwab) bunting dari Desa Palon, Kemiri, Desa Turirejo dan Semampir, Kecamatan Jepon.

Setidaknya, lanjut Agustini, ada 400 ekor sapi bakalan yang dikumpulkan di wilayah itu.

Selanjutnya, bakalannya sapi akan diberikan vitamin, sedangkan apara peternaknya diberikan pembinaan, tambah Sri Wahyu Agustini.

Upsus Siwab

Bshkan berkat program Upsus Siwab dari pemerintah pusat, jumlah populasi sapi potong di Kabupaten Blora mengalami peningkatan.

“Program Upsus Siwab, berhasil meningkatkan polulasi sapi di Blora hingga sepuluh persen,” katanya.

Agustini menjelaskan, saat ini jumlah sapi potong mencapai 231.045 ekor, yakni populasi tertinggi kabupaten/kota di Jateng.

Dijelaskan, pada 2018 target Upsus Siwab 100.000 akseptor, dengan realisasi sampai dengan September 2018 sudah terealisasi 100 persen.

Selanjutnya Oktober hingga Desember 2018, Blora minta tambahan 36.000 aseptor, dan disetujui 28.000 aseptor, kata Wahyu Agustini.

Kepala Disnakkeswan Provinsi Jateng, Agus Wariyanto, memberi apresiasi positif pada Blora sebagai daerah dengan populasi ternak sapi tertinggi.

Menurutnya, dibawah Blora adalah Grobogan, dan Wonogiri. Maka pihaknya akan terus memfasilitasi agar nantinya sapi-sapi di Blora tumbuh lebih baik.

“Kami berharap, Blora juga jadi pemasok bakalan sapi potong untuk peternak di Jatim,” tandas Agus Wariyanto.

Dalam kesempatan itu, Bupati Djoko Nugroho berpesan kepada peternak  untuk tidak menjual sapi bakalannya secara terburu-buru.

Sapi bakalan, lanjutnya,  harus dibuat agar gemuk, dan dewasa dahulu dengan memberi pakan yang benar agar bisa menambah nilai ekonomi.

Panen pedhet di lapangan Desa Palon, diisi dengan menyuntikkan vitamin secara gratis kepada sapi bakalan, dan pembinaan pada peternak.

Perlu diketahui, Kabupaten Blora, dalam dua tahun terakhir menyumbangkan sapi potong di Jateng sebanyak 222.000 ekor, jumlah itu dipastikan meningkat pada 2018 ini.(suarabaru.id/wahono)