blank
Penyerahan Donasi untuk Sulteng dari BKAI Sendangmulyo Drs KH Taufiqurrahman MSi (dua dari kiri), kepada Ketua Baznas Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi (dua dari kanan disaksikan sejumlah tokoh Jawa Tengah.

SEMARANG– Badan Koordinasi Amalan Islam (BKAI) Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan tembalang, Kota Semarang,  menyumbang korban bencana gempa dan tsunami untuk Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah sebesar Rp 22.874.000. Sumbangan diserahkan Ketuanya Drs KH Taufiqurrahman MSi kepada Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi, pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 Hijriyah, di Masjid Jami Alqodar, Perumnas Sendangmulyo, Semarang, Selasa (20/11/2018) malam.

Kiai Darodji yang juga Ketua Umum MUI Jawa Tengah menjadi penceramah dalam pengajian tersebut. Hadiri Mantan Gubernur Jawa Tengah sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan MUI Jateng Drs KH Ali Mufiz MPA, Camat Tembalang Heru Sukendar, Lurah Sendangmulyo Suwito S.sos, Ketua LPMK Sendangmulyo, Isdiyanto Isman SIP,  beserta ratusan jamaah yang memadati masjid tersebut.

Ketua BKAI Sendangmulyo KH Taufiqurrahman mengatakan donasi yang terkumpul berasal dari sumbangan kalangan masjid dan musala sebesar Rp 20,874 juta, ditambah sumbangan Kiai Darodji Rp 2 juta. “Ini sebagai bentuk kepedulian kalangan masjid-musala di Sendangmulyo atas musibah yang menimpa masyarakat Donggala, Palu dan Sigi,” jelasnya.

Kiai Darodji mengatakan trenyuh atas kepedulian yang luar biasa masjid-musala di Sendangmulyo di bawah koordinasi BKAI. Ditegaskan, bantuan tersebut punya manfaat yang besar dalam upaya membantu korban bencana di Sulteng. Baznas Jateng pun kini juga terus mengintensifkan pengumpulan bantuan dari masyarakat. Termasuk berkoordinasi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI), untuk mengoptimalkan penghimpunan donasi lewat masjid dan musala.

Mengingat, lanjut Kiai Darodji, masyarakat Sulteng terdampak bencana masih mendambakan uluran masyarakat Indonesia. Bantuan tidak selesai ketika awal bencana terjadi, namun saat proses recovery ini, masih terus membutuhkan uluran tangan. Termasuk obsesi Baznas Jateng untuk mendirikan sejumlah masjid guna menggantikan masjid dan mushola yang rusak dan hilang akibat tsunami.

Gandeng Tangan

Menyinggung tahun politik 2019, Kiai Darodji dalam ceramah bertema Keteladanan Rasulullah dan Penguatan Ukhuwah di Tahun Politik 2019, meminta masyarakat untuk selalu bergandeng tangan dan menjauhi perbedaan atas afiliasinya. Jadikan tahun politik itu sebagai sarana berdemokrasi yang santun dan masyarakat menyambut gempita. Bukan malah dijadikan ajang untuk saling berhadapan satu sama lain.

“Beda boleh, tapi prosesnya hanya sesaat yang tidak lebih dari satu menit. Perbedaannya hanya saat di bilik suara saja. Maka saya mengajak hadiri TPS bersama-sama dengan guyub, kemudian gunakan hak pilih, setelah itu kita guyub lagi. Ini yang saya minta, bukannya menjadikan tahun politik sebagai ajang hoax, adu domba, fitnah, saling menjatuhkan, ujaran kebencian, dan lainnya,” tegas Darodji.(suarabaru.id/sl)