blank
JOWO : Di sela-sela pelatihan, Wabup Blora H. Arief Rohman, melihat-lihat alat peraga budidaya ternak ayam Jowo Super produk BBLM Yogyakarta. Foto : Ist

BLORA – Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Yogyakarta, menggelar pelatihan budidaya ternak ayam Jowo Super (joper) di Kabupaten Blora, yakni salah satu langkah penciptaan Prukades.

Pelatihan dirasa penting, karena pedesaan di kabupaten penghasil kayu jati berpotensi besar sebagai produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades), khususnya ternak ayam.

“Pemkab terus mendorong warga pedesaan mengembangkan usaha, dan berinovasi menciptakan Prukades,” tandas Wakil Bupati (Wabup) H. Arief Rohman, Senin (19/11).

Salah satu usaha yang menguntunkan dan berpotensi dikembangkan di desa-desa, salah satunya ternak ayam, sehingga perlu adanya pelatihan  seperti dilaksanakan di Pondok Pesantren An-Nur Desa Sendangwungu, Kecamatan Banjarejo.

Wabup menyadari kendala peternakan ayam di Blora terkait sektor pembibitan. Untuk itu, kata H Arief Rohman, Pemkab Blora melalui Baznas akan memberikan bantuan kepada para peternak.

Lima Hari  

Tahap awal, Baznas berupa 70 ekor bibit ayam kepada setiap peserta pelatihan, sedangkan dari BBLM mendapatkan sebanyak 30 ekor bibit.

“Saat pulang dari pelatihan, peserta sudah bisa membawa 100 bibit ayam dan pakan untuk dua bulan,’’ kata Wabup Blora, Arief Rohman.

Sementara itu Kepala BBLM Yogyakarta, Erlin Chaerlinatun, menjelaskan pelatihan budidaya ternak ayam Joper di Blora, baru-baru ini, dilaksanakan selama lima hari.

Pelatihan diikuti sebanyak 30 orang perwakilan dari 10 kecamatan. Menurutnya, pelatihan telah dua kali diadakan, selain diberikan pelatihan, peserta juga akan mendapatkan bantuan bibit ayam Joper.

“Peserta bisa langsung praktik, dan kami berharap pelatihan ini bermanfaat untuk mengembangkan ekonomi masyarakat desa,’’ tambah Erlin Chaerlinatun.

Agung Ariyanto, salah satu peserta pelatihan asal Desa Temurejo mengaku senang bisa mengikuti pelatihan ternak ayam Joper ini. Menurutnya, pelatihan tersebut merupakan terobosan baru yang bisa dikembangkan.

“Budidaya ayam Joper sangat menarik, saya akan mencoba menekuni dan mengemabgnakkjnay di desa,” ujarnya.(suarabaru.id/wahono)