blank
Xherdan Shaqiri/dok

LIVERPOOL – Xherdan Shaqiri memang jadi pembelian paling murah Liverpool musim ini. Namun, dia membuktikan berfaedah melalui sumbangan assist dan golnya. Dibeli dari Stoke City dengan harga 13 juta pound (sekitar Rp 250 miliar), banderol Shaqiri paling rendah di antara transfer masuk The Reds pada musim panas lalu. Gelandang 27 tahun kalah jauh dari Naby Keita (57 juta pound), Alisson Becker (65 juta pound), dan Fabinho (39 juta pound).

Shaqiri juga tak mudah menembus tim utama. Dia baru empat kali menjadi starter di Liga Primer Inggris dan Liga Champions. Namun, dia mulai memberi efek besar untuk Si Merah dalam beberapa laga terakhir. Shaqiri berkontribusi dalam lima gol (dua gol dan tiga assist dalam enam pertandingan terkini bersama Si Merah. Targetnya saat ini adalah ingin menolong tim melalui gol atau assist.

“Pengaruh yang saya berikan (ke tim) tak terlalu penting buat saya. Saya datang untuk membantu tim berkembang dan membuat prosesnya semakin baik,” tutur Shaqiri. “Kami belum terkalahkan di Premier League. Ini performa bagus. Kami harus terus seperti ini,” tambahnya.

Sementara itu, mantan pelatih Basel, Thorsten Fink, menilai Shaqiri punya talenta mirip Lionel Messi. Dengan apa yang dipunya, dia bisa menjadi yang terbaik di Liverpool. ”Cristiano Ronaldo, dia bekerja keras demi sesuatu yang berhasil diraihnya. Namun, Messi tak perlu bekerja untuk talentanya. Bagi saya, Messi memiliki talenta, sama seperti Shaqiri,” ungkap Fink.

Dia menegaskan Shaqiri memiliki bakat untuk bermain. Jika bekerja dengan sangat profesional, dia bisa menjadi pemain terbaik The Reds. “Setiap saat target yang dibuat harus lebih baik dan membawanya ke tahap berikut. Jika tidak bermain setiap pekan dengan Liverpool, itu tak akan cukup baginya. Targetnya harus bermain setiap minggu,” paparnya.

Fink tahu benar Shaqiri. Bahkan, dia menganggap mantan anak asuhannya itu punya segala atribut untuk menjadi pemain sepak bola yang sempurna. “Dia sangat kreatif. Dia melakukan sesuatu yang tak Anda sangka bisa dilakukan. Kadang dia melakukan umpan yang sangat dalam, kadang menembak dengan baik. Dia memiliki segalanya untuk menjadi pemain sempurna,” tandas Fink. (rr)