blank
Peneliti Balitbang Kota Magelang Anjar Prasetyo sebagai narasumber saat bertatap muka dengan siswa SMP Negeri 2 di gazebo sekolah itu, (Suarabaru.id/dok)

 

MAGELANG- Guna mendorong kreativitas dan inovasi siswa, SMP Negeri 2 Magelang menyelenggarakan kegiatan ‘Workshop Karya Ilmiah Remaja SMP Negeri 2 Magelang’.

Acara tersebut dibuka kepala sekolah, Budi Wargana.

Narasumber pada kegiatan itu Peneliti Balitbang Kota Magelang, Anjar Prasetyo.

Budi menerangkan, workshop yang diikuti 25 peserta dari kelas 7 dan kelas 8 diharapkan mampu mendorong siswa menjadi lebih obyektif, rasional, kritis dan pembaharu.

Pada kegiatan itu 25 siswa didampingi Pembimbing Karya Ilmiah Remaja, Rita Rahayu. ‘’SMP Negeri 2 Magelang berusaha untuk meningkatkan kepekaan siswa dalam kreativitas dan inovasi dengan media karya ilmiah remaja. Ke depan akan dibuat pendampingan dari narasumber agar hasil ide dan gagasan siswa dapat disajikan dalam bentuk yang sesuai ketentuan penulisan karya ilmiah,’’ tuturnya.

Disamping itu, hasil karya ilmiah remaja dibukukan sehingga dapat menambah pustaka internal, dan sebagai bagian dari rujukan penelitian yang  dilaksanakan siswa-siswa berikutnya.

Peneliti Balitbang Kota Magelang sebagai narasumber Workshop Karya Ilmiah Remaja memberikan materi mengenai dasar Workshop Karya Ilmiah Remaja. Penyampaian materi dilakukan dengan diskusi baik dengan siswa maupun pendamping di gazebo sekolah tersebut.

‘’Cara ini membuat peserta menjadi lebih cepat beradaptasi, karena komunikasi yang informal,’’ tuturnya kemarin.

Anjar menuturkan, dalam menulis karya ilmiah ada tiga  hal yang perlu dilakukan. Pertama, perlu disiapkan kerangka dan bahan tulisan. Kedua, saat penulisan perlu disiapkan draft tulisan dan anatominya. Ketiga,  selesai penulisan perlu dilakukan penyuntingan dan dipublikasikan.

Pada acara penutupan, Kepala SMP Negeri 2 Budi Wargana mengapresiasi peserta. Karena melalui diskusi yang informal dan komunikatif mampu menciptakan ide-ide yang akan dilanjutkan dengan penelitian.

Budi Wargana berharap workshop dapat mengubah cara berpikir siswa, dan fokusnya pada hasil pekerjaan sesuai prosedur yang diberikan. (Suarabaru.id/dh)