blank
DISAPU ANGIN : Jaringan tegangan menengah (JTM) PT PLN (Persero) Rayon Cepu di wilayah Desa Gondel, Kecamatan Kedungtuban, Blora, ambruk dan rusak disapu angin.(Foto: Suarabaru.id/Wahono)

BLORA – Semua petugas teknis dan perawatan PT PLN (Persero) Rayon Cepu, Minggu (4/11), harus kerja keras membenahi jaringan tegangan menengah (JTM), dan jaringan pendukung yang mengalami ganguan akibat disapu lisus.

Manajemen perusahaan listrik pelat merah  (BUMN) itu, belum bisa menghitung besar  kerugian dari dampak bancana alam hujan deras disertai angin kencang, Sabtu (3/11) sore.

“Iya belum sempat menghitung kerugian, kami masih fokus perbaikan jaringan yang rusak dulu,” jelas Manager PT PLN (Persero) Rayon Cepu, M Alwi Sofian, Minggu (4/11).

 Alwi menambahkan, ada tujuh titik gangguan jaringan, tertimpa pohon di tiga lokasi, baliho satu lokasi, seng terbang satu lokasi, dan tiang (pal) listrik roboh di dua lokasi. Namun suplai listrik ke pelanggan sudah kembali normal.

 Untuk tiang yang roboh dan jaringannya listrik rusak (ambruk) sebanyak delapan pal, lokasinya di wilayah Desa Gondel ada tujuh tiang, satu pal lagi di timur Kecamatan Kedungtuban.

 Kejadian bencana angin kencang itu berbarengan dengan pelaksanaan pemeliharaan rutin jaringan menjelang musim hujan, PT PLN (Persero) Rayon Cepu, Sabtu (3/11).

Gangguan mulai terjadi sekitar pukul 16:02 WIB, mengakibatkan hampir 100.000 sambungan (suplai) listrik ke rumah-rumah warga (pelanggan), kantor, dan fasilitas publik padam.

 Terdata ada belasan titik jaringan tegangan menengah (JTM) antara Cepu hingga Randublatung, dan Kecamatan Kradenan mengalami gangguan listrik padam akibat tertimpuk pohondan ranting pohon yang patah.

 Selain pohon, seng juga ikut beterbangan, papan reklame roboh, baliho terlepas dan terbang terbawa angin kencang banyak yang menimpa jaringan, dampaknya  96.000 lebih suplai listrik ke pelanggan padam.

 Tidak hanya pelanggan di Kecamatan Cepu, dan Randublatung, gangguan listrik padam akibat hujan  angin juga terjadi di Kecamatan Kradenan, ribuan pelanggan di kawasan sungai Bengawan Solo itu juga mati lampu.

 Sebelumnya, PT PLN Rayon Cepu rajin melakukan pembenahan (perawatan) rutin jaringan listrik, tidak hanya hari kerja, kegiatan itu juga sering dilakukan pada hari libur (Minggu) sebagai langkah preventif.

 Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Hj Sri Rahayu, menjelaskan hujan lisus Sabtu sore menerjang belasan desa di Kecamatan Cepu, Kradenan, dan Kedungtuban.

 Akibatnya, sejumlah pohon tumbang, dua rumah milik warga rusak parah tertimpa pohon, dan puluhan lainnya atap gentingnya beterbangan disapu angin. Tidak ada korban jiwa dari bencana hujan deras disertai tiupan angin kencang itu. (SuaraBaru.id/wahono)