blank
Salah seorang penumpang pesawat Lion Air JT 610, Yunita Sapitri, dikhabarkan merupakan wanita kelahiran Desa Kepuhsari, kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.(suarabaru.id/dok)

WONOGIRI – Salah satu korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 Yunita Sapitri (42), setiap Lebaran Idul Fitri suka mudik ke kampung halaman tempat kelahiran orang tuannya, yakni di Dusun Karanglo RT 2/ RW 5 Desa Kepuhsari Kecamatan Manyaran (40 Kilometer arah barat daya Kota Wonogiri). Kedua orang tuanya, Tukiran-Damiyati, berasal dari desa penghasil wayang Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.

”Tapi sudah lama merantau ke Jakarta dan menetap di Bekasi,” jelas Ny Sugini (67). Kepada Sugini, Yunita memanggilnya sebagai Budhe, karena Sugini adalah kakak dari orang tua Yunita. Sehari-harinya, Sugini beserta keluarganya, bertugas merawat rumah Tukiran-Damiyati yang berada di Dusun Karanglo, Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri. Sebagai kerabat dekat, begitu mendengar anak keponakannya mengalami kecelakaan pesawat terbang, Sugini beserta kerabat lainnya, Selasa (30/10) berangkat ke Bekasi untuk berkunjung ke rumah Tukiran.

Sugini, menuturkan, Lebaran Idul Fitri Tahun 2018 lalu, Yunita Sapitri mudik mengendarai mobil bersama anak dan suami. Suaminya, adalah pria asal Dusun Glonggong, Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri. Yunita bekerja di luar Jawa, dan suaminya bekerja dan tinggal di Jakarta. Dia merupakan anak sulung dari tiga bersuadara, dan punya dua adik yakni Wawan dan Wahyudi. ”Keluarga Yunita dan orang tuanya termasuk dermawan, suka memberikan bantuan kepada warga di Kepuhsari,” ujar Ketua RT setempat, Sunardi, sembari menyebutkan pada Hari Raya Idul Adha yang lalu, juga memberikan hewan kurban.

Berita tentang tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Laut Jawa tepatnya di Tanjung Karawang, menyebut ada salah satu penumpangnya bernama Yunita Sapitri, wanita asal Kabupaten Wonogiri. Khabar itu tidak salah, meskipun Yunita Sapitri telah lama ikut orang tuanya yang merantau ke Jakarta dan menetap di Bekasi. Yunita, yang memiliki gelar kesarjanaan SE, MM, adalah pegawai BPK Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), yang berdinas di Unit Organisasi Subauditiorat dengan jabatan sebagai Pemeriksa Muda Tk I Golongan III/d. Tapi suaminya, bekerja dan tinggal di Jakarta. Penerbangan ke Pangkal Pinang memakai pesawat Lion Air JT 610 tersebut, dilakukan Yunita dalam rangka berangkat kerja setelah berlibur akhir pekan di Jakarta.

Berkaitan dengan musibah Lion Air JT 610 yang salah satu penumpangnya disebutkan ada seorang wanita asal Wonogiri ini, komunitas pejalan kaki ‘ngudi saras’ yang tergabung dalam Paguyuban Kalamangsa Wonogiri, ikut mendoakan agar roh arwahnya diterima Tuhan Yang Maha Kuasa. Doa dipanjatkan bersamaan dengan peringatan HUT Ke 6, dipandu oleh KH Nurhadi Safei.(suarabaru.id/bp)