blank
Gambar: Suasana kelas prenatal di Bangetayu Semarang

Dosen Prodi Kebidanan Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Arum Meiranny beserta tim dari departemen kehamilan lainnya, yaitu Catur Leny Wulandari, Alfiah Rahmawati, Sri Wahyuni, dan Muliatul Jannah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin.

Upaya peningkatan kesejahteraan ibu dan janin tersebut dilaksanakan melalui pengabdian masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bangetayu Semarang selama Juli-September 2018. Pelaksanaan kegiatan didasari oleh tingginya kecemasan ibu hamil mengahadapi proses kehamilan dan persalinan serta rendahnya cakupan ante natal care (ANC), sehingga menyebabkan kurangnya pengetahuan ibu sebagai upaya deteksi dini terhadap penanganan komplikasi. Komplikasi kehamilan dan persalinan tersebut pada dasarnya dapat dideteksi lebih dini jika ibu rutin dan patuh melakukan ANC.

Salah satu upaya preventif dan promotif untuk meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang kehamilan dan pentingnya melakukan ANC adalah dengan pendekatan peer group melalui pembentukan kelas prenatal.

Ibu hamil akan mengetahui tentang apa saja yang perlu dilakukan ibu dan pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan anemia, perawatan kehamilan, tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan dan proses persalinan.

Manfaat mengikuti kelas ibu hamil yaitu kehamilan menjadi sehat bagi ibu dan janin. Kehamilan yang tidak terkontrol dan tidak mengetahui tanda bahaya kehamilan dapat menyebabkan kesejahteraan ibu dan janin menurun.

Berdasarkan penelitian, ibu hamil yang mengikuti kelas prenatal, akan mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam melakukan deteksi dini terhadap komplikasi dan tanda bahaya selama proses kehamilannya dibandingkan ibu hamil yang tidak mengikuti kelas prenatal.

Ketua pengabdian masyarakat ini, Arum Meiranny, mengatakan bahwa, “Kelas prenatal merupakan salah satu upaya yang baik dan menguntungkan, baik bagi ibu hamil maupun bidan atau tenaga kesehatan, karena dapat meningkatkan bonding dan komunikasi antara bidan dan ibu hamil serta antar ibu hamil, selain itu juga dapat meningkatkan pemahaman untuk deteksi dini komplikasi.”

Sebelum kegiatan pengabdian masyarakat ini dimulai, tim departemen kehamilan  dari kebidanan Unissula Semarang mengawalinya dengan meminta ijin kepada Kepala Puskesmas Bangetayu Semarang untuk melakukan pengabdian masyarakat di wilayah kerja Puskesmas tersebut.

Selanjutnya tim melakukan advokasi dan memberikan konseling tentang manfaat kelas prenatal kepada ibu hamil. Kemudian tim menjadwalkan pelaksanaan kelas prenatal.

Dalam pelaksanaan kelas prenatal, tim mengajarkan tentang senam hamil, dan memberikan konseling tentang kehamilan. Pada saat melakukan konseling, tim dibekali dengan buku KIA dan leaflet yang dibagikan kepada setiap ibu hamil.

Dalam pelaksanaan kegiatan juga melibatkan Bidan Esti Wijayanti yang merupakan salah satu bidan di Puskesmas Bangetayu Semarang dengan tujuan supaya ada keberlanjutan program.