blank
Tim medis dari Puskesmas bersama aparat dari Polsek Pracimantoro Polres Wonogiri, melakukan pemeriksaan pada mayat korban gantung diri Kakek Sidi Karyo Diredjo.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Kakek Sidi Karyo Diredjo (85), Sabtu (13/10) siang, ditemukan tewas gantung diri di teras (emperan) rumahnya. Warga Dusun Godang RT 2/RW 5, Desa Wonodadi, Kecamatan Pracimntoro (40 Kilometer arah barat daya Kota Wonogiri) ini, ditemukan oleh anaknya, Lasno (45), yang mencari ayahnya setelah dia pulang dari bekerja di ladang.

Keterangan dari lokasi kejadian, menyebutkan, Lasno sejak pagi pergi bekerja di ladang dalam upaya mempersiapkan lahan pertanian menyambut datangnya musim penghujan. Tatkala pulang ke rumah, tidak mendapati ayahnya. Karena itu, kemudian dicari di dalam dan di luar rumah. Betapa kagetnya, ketika mendapati ayahnya gantung diri di emperan sisi barat rumahnya, dekat tumpukan kayu.

Korban gantung diri memakai kain selendang yang diikatkan pada kayu usuk atap emperan rumah. Temuan yang tidak dinyana-nyana ini, mebuat Lasno menjerit histeris dan berteriak-teriak meminta pertolongan. Datanglah mendekat Kakek Tukidjo (70) bersama warga sekitar, untuk memberikan pertolongan. Kasus bunuh diri dengan cara gantung diri ini, kemudian dilaporkan ke pamong desa dan diteruskan ke Polsek Pracimantoro.

Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede dan Kapolsek Pracimantoro AKP Dwi Krisyanto, melalui Kasubag Humas Polres AKP Hariyanto, menyatakan, penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, masih dalam penyelidikan petugas. Kapolsek AKP Dwi Krisyanto, memimpin langsung jajarannya untuk melakukan penanganan di lokasi kejadian, bersama Kanit Reskrim Ipda Agus Haryono, Kepala SPKT II Aiptu Sadiman dan Bhabinkamtibman Brigadir Agung Priandoko.
Dari Tim Medis Puskesmas Pracimantoro yang datang melakukan pemeriksaan dipimpin oleh Suyatno. Ikut datang membantu, personel dari Koramil-13 Pracimantoro bersama aparat dari Kantor Kecamatan dan pamong desa setempat. Kepada petugas, pihak keluarga korban menyatakan, semasa hidupnya Kakek Sidi Karyo Diredjo tidak memiliki persoalan. Sehari-hari, dia hidup rukun bersama anak dan cucu-cucunya.(suarabaru.id/bp)