blank
Seusai pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim medis, kemudian dilakukan evekuasi mayat Nenek Sri Lestari yang ditemukan membusuk di ladang. Ikut membantu evakuasi, personel Polsek, Koramil, Camat Tirtomoyo, Kuswarno, bersama pamong desa dan masyarakat.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Seorang nenek, yakni Ny Sri Lestari (70), warga Dusun Pagutan RT 2/RW 3, Desa Hargorejo, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, Selasa siang (9/10), ditemukan tewas membusuk di ladang. Lokasi penemuannya berada di ladang wilayah Dusun Damon RT 2/RW 4, Desa Hargorejo, Kecamatan Tirtomoyo (50 Kilometer tenggara Kota Wonogiri).

Informasi dari Kecamatan Tirtomoyo, menyebutkan, Ny Sutarmi (55), yang saat itu tengah bekerja di ladang, mencium bau busuk bangkai. Curiga ada sesuatu, Sutarmi, warga Dusun Damon RT 2/RW 4, Desa Hargorejo, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, kemudian melacak bau tersebut dan alangkah kagetnya ternyata bau mayat seorang nenek yang tewas terlantar di ladang. Temuan ini, segera diberitahukan kepada Jakiyo (65), yang saat itu sama-sama bekerja di ladang, dan kemudian dilaporkan kepada Kepala Desa (Kades) Hargorejo, Purwoko (49), untuk diteruskan ke Polsek dan Kantor Kecamatan Tirtomoyo.

Menyikapi laporan ini, Kapolsek Tirtomoyo AKP Sarno, bersama Kanit Reskrim Aiptu Joko Haryono, Kanit Sabhara Aiptu Sularno, Kepala SPKT Aiptu Lamto, segera mendatangi lokasi untuk melakukan penanganan. Pemeriksaan mayat dilakukan oleh Tim Medis dari Puskesmas Tirtomoyo pimpinan Dokter Alba. Ikut datang membantu, Camat Tirtomoyo, Kuswarno, bersama Anggota Koramil Pelda Agus W dan pamong desa.

Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede dan Kapolsek Tirtomoyo AKP Sarno, melalui Kasubag Humas Polres AKP Hariyanto, menyatakan, kondisi mayat telah membusuk, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang mengarah ke indikasi penganiayaan atau pembunuhan. Diduga, korban yang sudah uzur tersebut, saat ke ladang terpeleset dari pematang lereng perbukitan terjal, dan terjatuh ke lembah ngarai. Karena tidak ada yang menolong, korban akhirnya tewas di tempat. Kondisi ladang berupa lereng perbukitan, yang ditumbuhi rumput, semak belukar dan tanaman keras pohon penghijauan. Di lokasi tidak ada prasarana jalan serta jauh dari pemukiman.
Petugas menemukan sabit dan sepasang sandal jepit milik Nenek Sri Lestari. Seusai pemeriksaan, mayat kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Pihak keluarga menyebutkan, Nenek Sri Lestari dilaporkan hilang pada Tanggal 30 September 2018 lalu. Sejak pamit akan ke ladang, dia tidak kunjung pulang, sampai akhirnya ditemukan membusuk tersebut.(suarabaru.id/bp)