blank
Arif Wiswoyono pelari Indonesia berhasil menjuarai lomba ‘Mesastilla Peaks Chalengge 2018, (Suarabaru.id/dok)

 

 

MAGELANG-   Arif Wiswoyono pelari  Indonesia berhasil menjuarai lomba ‘Mesastila Peaks Chalengge 2018’ yang berlangsung selama selama dua hari, Sabtu – Minggu ( 6-7/10).  Arif memenangkan lomba lari trail unik tersebut untuk nomor 100 kilometer  putra dengan catatan waktu 20 jam, 05 menit , 52 detik atau  1 menit, 13 detik lebih cepat daripada  catatan waktu  yang dihasilkan pada  ajang yang sama tahun 2017. Tahun lalu Arif menduduki urutan kedua dengan catatan waktu  20 jam, 06 menit dan 39 detik.

Posisi kedua pada lomba Mesastila Peaks Chalengge 2018 ditempati  Mykhailo Pavliuk dengan catatan waktu 21 jam, 46 menit, 24 detik. Tempat ketiga diraih pelari Rahman
Septyanto ( 24 jam, 07 menit , 03 detik).

General Manager Mesastila Resort & Spa, Sugeng Sugiantoro
mengatakan,  lomba lari Mesastila Peaks Chalengge 2018 ini diikuti 406 pelari. Terdiri atas 299 pelari Indonesia dan sisanya 107 orang berasal dari 25 negara di empat benua. Yakni Benua Asia, Amerika, Eropa dan Australia.

Mesastila Resort yang berlokasi di Desa Losari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang sudah menyelenggarakan lomba semacam ini selama delapan kali secara berturut-turut. Ini dilakukan  dalam upaya mengenalkan potensi wisata yang ada di sekitar resort tersebut.

Menurutnya, dari 406 pelari yang mendaftarkan diri, 55 peserta di antaranya  mengikuti nomor 100 kilometer, 68 orang untuk kategori 65 kilometer, 71 orang kategori 42 kilometer, 145 orang kategori 21 kilometer dan 68 orang lainnya mengikuti nomor 11 kilometer.

Sugeng menuturkan,  jumlah peserta tahun  ini turun dibanding tahun lalu sebanyak 503 peserta. Penurunan itu akibat  adanya beberapa event serupa yang digelar dalam waktu yang hampir bersamaan.

‘’Tahun 2016 jumlah peserta 544 orang dari 24 negara,  dan  2017 turun sedikit menjadi 503 peserta dari 25 negara, dan tahun ini jumlah peserta sebanyak 406 orang,’’ tuturnya didampingi Fitness & Special Aktivitas Manager Mesastila Resort and Spa, Agus Budi Santoso.

Pada lomba lari yang unik dengan tantangan yang ekstrim tersebut,  para peserta yang dilepas dari halaman Mayong diwajibkan melewati rute yang menantang. Seperti   kawasan hutan, jalan pedesaan, persawahan, perkebunan  dan juga melewati lima gunung yang ada di sekitar  Mesastilla Resort.

Yakni, Gunung  Andong ( ketinggian 1726 meter di atas permukaan laut), Gunung  Merbabu ( 3145 meter dpl), Gunung Merapi ( 2930 meter dpl), Gunung  Telomoyo ( 1894 meter dpl) dan Gunung Gilipetung  (1400 meter dpl). Khusus di Gunung Merapi,  para pelari hanya sampai di kawasan depan pintu masuk pendakian di kawasan Selo.

Dia menambahkan,  karena dalam lomba tersebut diperlukan fisik yang prima, maka pihaknya mewajibkan para peserta untuk memiliki sertifikat lari dari event yang pernah diikuti dan catatan waktunya. Selain itu, para peserta juga harus  menunjukkan peralatan yang harus dibawanya selama mengikuti ajang tersebut.

Sugeng mengatakan,  dalam event itu  start lari juga dilakukan berbeda. Untuk nomor 100 kilometer, start  dimulai pada  pukul 05.00 WIB , pada Sabtu  (6/10), sedang untuk kategori 65 kilometer para peserta memulai lari pada Sabtu malam pukul 21.00 WIB.

Sedang untuk tiga nomor lainnya dilaksanakan pada Minggu  (7/10) yakni nomor 42 kilometer start pukul 05.00 WIB, selang satu atau pukul 06.00 WIB nomor 21 kilometer, dan untuk nomor 11 kilometer baru dimulai pada pukul 07.00 WIB.

Hasil lainnya nomor 65 kilometer putra, juara pertama  M  Yusuf Aprian dengan catatan waktu  11 jam, 41 menit, 31 detik, disusul Yurika Chendy ( 13.14,58) dan  Yandi
Yoko Bumi berada di peringkat ketiga dengan catatan waktu 13.15.01.

Nomor 21 kilometer putra  pelari asal Indonesia Agustinus Adi R di uruan pertama dengan waktu 2 jam, 23 menit, 01 detik, disusul pelari asal Belgia  Bert Sacre ( 02.35.15) dan  Thiabud Pradal dari Prancis dengan catatan waktu ( 02.43.08).

Sedang di nomor 21 kilometer putri,  pelari asal Prancis, Camille Ract mempertahankan prestasinya di urutan pertama dengan catatan waktu 03.13.00, disusul di peringkat kedua dan ketiga yang diraih para pelari Indonesia, yakni Terza Oktaviani ( 03.41.00) dan Marsi Namura (03.460.27).

Di nomor 11 kilometer putra, pelari asal Magelang Runner, Hakiki Umaryono, gagal mempertahankan juara yang diraih pada tahun lalu. Dia harus puas di urutan kedua  dengan catatan  01.10.08 atau lebih lambat 2 menit 12 detik dari catatan waktu tahun lalu yakni 01.07.20.

Urutan pertama diraih Wahyudi  yang pada tahun lalu peringkat kedua. Catatan waktu Wahyudi 01.10.08. Peringkat ketiga Fazluki Taftozani (01.28.00). (Suarabaru.id/dh)