blank
Penukaran gas melon ke gas 5,5 kilogram di salah satu UMKM di Kota Magelang, (Suarabaru.id/dok)

 

MAGELANG- PT Pertamina terus melakukan program penukaran gas LPG 3 kilogram (gas melon) ke gas 5,5 kilogram khusus untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan usaha rumahan (home industry).

Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Pusat Koperasi Konsumen (PKK) Kota Magelang, agen gas nonsubsidi, Satpol PP dan Polres Magelang Kota.

“Program ini gratis. Pelaku usaha menukar dua tabung gas melon dengan satu tabung 5,5 kg (bright gas) beserta isinya,” kata perwakilan agen gas nonsubsidi PT Wahyu Mega Dewanti, Sarjono, kemarin.

Menurutnya, penukaran ini justru menguntungkan pelaku usaha. Karena kalau membeli sendiri satu tabung bright gas beserta isinya harganya Rp 340 ribu. Sedang harga satu tabung gas melon beserta isinya Rp 130 ribu.

‘’Jika tidak ada program trade in, konsumen yang menukar dua tabung gas melon menjadi satu tabung bright gas masih harus membayar Rp 100 ribu. Khusus program ini, penukaran dilakukan gratis,’’ tuturnya.

Di Kota Magelang sampai saat ini masih ditemukan UMKM dengan omset di atas Rp 1 juta sehari menggunakan gas melon. Sesuai dengan instruksi Satgas Pangan, UMKM yang boleh menggunakan gas melon adalah yang memiliki omset dibawah Rp 1 juta sehari.

Manager Pusat Koperasi Konsumen (PKK) Kota Magelang, Bambang Setyawan menambahkan, wilayah Magelang termasuk menjadi daerah sasaran program trade in dengan alokasi sekitar 350 tabung.

‘’Program penukaran tabung gas ini kita laksanakan satu hari. Kita sisir UMKM yang ditengarai banyak memakai gas melon untuk ditukar dengan gas nonsubsidi berwarna pink,’’ terangnya.

Dia menuturkan, dari data Disperindag setidaknya ada 11 UMKM yang menjadi sasaran untuk dilakukan penukaran. Ke-11 usaha ini paling sedikit mengonsumsi gas melon setiap bulan sedikitnya 56 tabung dan paling banyak mencapai 450 tabung.

‘’Yang kami tahu, bagi UMKM yang mengonsumsi lebih dari 14 tabung gas melon setiap bulan sudah harus beralih ke gas nonsubsidi baik berukuran 5,5 kg maupun 12 kg. Nyatanya masih banyak yang memakai gas melon untuk menopang usahanya,’’ ujar Kepala Seksi Bina Usaha Perdagangan Distribusi Barang dan Promosi Disperindag Kota Magelang, Budi Imam Hakim.

Penukaran tabung ini, lanjutnya,  berlaku secara nasional dan beberapa daerah lain sudah melakukannya, termasuk Kabupaten Magelang.

Pemilik Usaha Kripik Krezzz, Mega Praraharja mengaku, tidak keberatan dengan adanya program penukaran ini. Justru, ia merasa terbantu dan menguntungkan, karena tidak harus membeli sendiri tabungnya yang nonsubsidi dengan harga pasaran.

‘’Sebenarnya saya juga ingin pakai gas 5,5 kg, karena pasokan gas melon sering tersendat. Di rumah saya juga pakai gas 12 kg, tapi jarang. Harapannya setelah pakai 5,5 kg pasokan gas makin lancar,’’ pintanya. (Suarabaru.id/dh)