blank
SUMUR MINYAK : Ini salah satu dari ratusan sumur minyak tua di Blora dalam pengawasan aktif petugas Pertamina, BUMN, dan Perhutani. Foto : Wahono

BLORA – Tim penanggulangan keadaan darurat PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field, membantu memadamkan kebakaran di hutan area Ledok, Blora.

Ada indikasi, kebakaran itu diduga sengaja dilakukan oknum yang membakar sersah daun jati kering di lahan perhutani, dan rawan merembet ke sumur-sumur minyak.

“Diduga ada oknum yang membakar sersah atau sampah kering, merembet tidak terkontrol ke sumur LDK,” jelas Pandjie Galih Anoraga Humas PT Pertamina EP Asset 4 Cepu, Senin (24/9).

Untung ada kesigapan petugas, sehingga kebakaran hanya pada luaran sumur minyak tua LDK, tambahnya.

Terhadap kejadian itu, petugas Perhutani dan Pertamina Asset 4, intensif meningkatkan patroli dan pantauan asset.

Menurut Pandjie,  kejadian pada Rabu (19/9) lalu, sebagai warning untuk para pihak agar selalu waspada.

Panggil BUMN

Terhadap kejadian kebakaran di kawasan hutan Ledok (LDK), tim penanganan keadaan darurat dari Cepu Field segera turun ke lokasi, membantu pemadaman sehingga tidak meluas.

“Kejadian ini bukan dari kelalaian kegiatan penambangan. Namun tim kita membantu penananganan sepenuhnya”, jelasnya.

Sebagai antisipasi kondisi serupa, Pertamina akan memanggil BUMD, baik dari Bojonegoro maupun Blora untuk mengantisipasi dan mitigasi hal serupa.

Pengamanan area seputar hutan jati yang saat ini mengalami kekeringan jadi perhatian khusus, dan untuk koordinasi dengan kegiatan patroli bersama Pemkab, perhutani, BUMD dan Pertamina EP Cepu Field.

“Kami tidak ingin hal ini terulang lagi,” tandas Pandjie.

Untuk itu, perlu lebih aktif memberikan penyuluhan atas bahaya, dan dampak kekeringan yang bisa merembet pada sumur sumur yang dikelola Pertamina maupun penambang.

“Intinya, sosialisasi pencegahan kebakaran menjadi sangat penting,”  kata Pandjie Galih Anoraga Humas PT Pertamina EP Asset 4 Cepu.(suarabaru.id/wahono)