blank
Bersamaan dengan langkah penanganan kebakaran rumah warga, petugas Polsek Jatisrono Polres Wonogiri yang mendatangi ke lokasi, kemudian bersama pamong desa dan warga dilakukan gotong royong membantu perbaikan.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Musibah kebakaran terjadi lagi secara berutun di Kabupaten Wonogiri. Api membakar hutan, gudang sekolah, kandang ternak, dan rumah warga. Lokasinya berpencar di empat tempat terpisah, di tiga wilayah kecamatan. Yaitu di Kecamatan Jatipurno, Wonogiri Kota, dan di Kecamatan Jatisrono. Tidak ada korban jiwa, tapi menimbulkan kerugian materi yang cukup besar.
Kebakaran hutan, terjadi pada areal Hutan Pinus milik Perhutani di Petak 44 Plalar, wilayah Dusun Balerejo, Desa Balepanjang, Kecamatan Jatipurno (40 Kilometer arah timur laut Kota Wonogiri). Api, semula membakar rerumputan dan semak belukar serta tanaman perdu yang mengering, serta tanaman tegakan (inti) jenis Pinus, seluas sekitar 2 Hektare (Ha). Api cepat berkobar dan meluas, karena ada tiupan angin kencang. Dampaknya, juga membakar jaringan perpipaan air minum milik warga, yang mengambil sumber air bersih dari kawasan hutan.
Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede dan Kapolsek Jatipurno Iptu Edi Hanranto, melalui Kasubag Humas Polres AKP Hariyanto, Rabu (12/9), menyatakan, upaya pemadaman dilakukan secara bergotong-royong oleh aparat dari Polsek dipimpin oleh Aiptu Slamet dan Brigadir Yofa Andrastyanto, bersama pamong desa dan warga masyarakat. Ikut terlibat memberikan bantuan pemadamanan, personel dari Koramil Jatipurno dan Mandor Hutan Resort Pemangkungan Hutan (RPH) Plalar, Badan Kesatuan Pemangkungan Hutan (BKPH) Lawu Selatan dan para relawan siaga bencana.
Di wilayah Kecamatan Wonogiri Kota, kebakaran terjadi pada gudang dan dapur sekolah di SMP Muhamadiyah VIII di Jalan Perwakilan Nomor: 1, Lingkungan Sanggrahan RT 2/RW 9, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan dan Kabupaten Wonogiri. Menurut Saksi Sularto (47), saat itu dirinya baru dalam perjalanan pulang dari mengantar madu ke Kantor BPN Wonogiri, melewati depan Sekolah SMP Muhammadiyah VIII, dengan maksud untuk mengambil jaket yang ditaruh di sekolah tersebut. ”Saya ini tukang, yang merenovasi gedung SMP Muhammadiyah VIII. Sesampainya di depan sekolahan, saya melihat sudah banyak orang berlarian dan berteriak-teriak kebakaran. Saya melihat, ada kepulan asap pekat di gudang dan dapur,” ujarnya kepada petugas.
Kebakaran gudang dan dapur sekolah ini, segera dia laporkan ke penjaga sekolah, Mulyono (66), untuk kemudian dilakukan pemadaman memakai air ledeng, yang selanjutnya datang mobil Damkar untuk membantu percepatan pemadaman. Kapolsek Wonogiri Kota AKP Surono beserta jajarannya, langsung ke lokasi untuk membantu pemadaman bersama warga masyarakat dan personel dari Koramil. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran gudang dan dapur sekolah ini. Pemicu kebakaran masih diselidiki petugas, tapi diduga karena konsleting listrik.
Kandang sapi milik Tukimin (60) di Dusun Ngasem Tengah RT 1/RW 2, Desa Sonoharjo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, juga terbakar ludes. Penyebab kebakaran diduga dari api pembuatan arang yang berdekatan di kandang ternak dan berkobar dihembus angin, kemudian membakar tandon jerami pakan sapi, yang akhirnya memusnahkan kandang.
Juga dilaporkan terjadi kebakaran rumah dapur milik Ny Hartanti (38), warga Dusun Talok RT 2/RW 3, Desa Pelem, Kecamatan Jatisrono (35 Kilometer arah timur Kota Wonogiri). Tidak ada korban jiwa, sebab pemilik rumah dan keluarganya tengah bekerja di sawah dan rumah ditinggalkan dalam keadaan kosong tanpa penghuni. Pemicu kebakaran, berasal dari api tungku dapur yang tidak sempurna memadamkannya ketika ditinggal ke sawah. Api tungku menyala lagi dan merembet membakar tumpukan ‘tai graji’ (serbuk limbah penggergajian), yang disimpan di dekat tungku sebagai stok bahan bakar. Tiupan angin menyebabkan kobaran api makin membesar, dan membakar rumah dapur.(suarabaru.id/bp)