blank
Tim dari BPCB Jateng datang ke Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, untuk menyikapi temuan koin uang logam kuno, yang ditemukan oleh petani Sugiyono warga Desa Gunan, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri.(suarabaru.id/bp)

WONOGIRI – Sampel temuan uang koin logam kuno, kini diteliti di Laboratorium Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng yang berkantor di Prambanan Klaten. Langkah ini dilakukan oleh Tim BPCB Jateng pimpinan Deni Wahyu Widayat, sebagai penyikapan pemerintah atas temuan segumpal koin uang logam kuno bercampur tanah liat, yang ditemukan oleh petani Sugiyono (37) di sawah Dusun Bulakwetan RT 2/RW 4 Desa Gunan, Kecamatan Slogohimo (40 Kilometer arah timur Kota Wonogiri).
Kedatangan Tim BPCB Jateng ke Desa Gunan, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, didampingi Kepala Dinas Kebudayaan (Dibud) Wonogiri yang diwakili Kabid Kebudayaan Eko Sunarsono. Di lokasi, disambut oleh Camat Slogohimo, Chamid Wijaya dan Kapolsek Slogohimo AKP Kasimin beserta Forkompincam dan pejabat dari dinas terkait. Di DesaGunan, Slogohimo, Wonogiri, Tim juga mendengarkan kisah bagaimana itu ditemukan, langsung dari penemunya yakni Sugiyono (37) warga Dusun Bulakwetan, Desa Gunan, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri. Dalam kunjungannya tersebut, tim juga melakukan penelitian langsung ke lokasi penemuan, yakni di areal sawah milik orang tua Sugiyono.
Menurut Kasi Kesejarahan Dikbud Kabupaten Wonogiri, Sutopo, hasil penelitian dari sampel koin uang logam kuno tersebut, kelak akan dijadikan dasar pihak BPCB untuk membuat rekomendasi bagaimana tindak lanjut langkah penyikapan terhadap penemuan koin uang logam kuno tersebut. ”Tim tidak membawa semua koin uang logam kuno yang ditemukan, tapi hanya membawa sampel-nya saja untuk diteliti dan dikaji di laboratorium BPCB,” jelas Sutopo. Rekomendasi dari BPCB nanti bagaimana, itu akan dijadikan pedoman untuk penyikapan tindak lanjutnya.
Disebutkan oleh Ketua Tim BPCB, Deni Wahyu Hidayat, temuan koin uang logam kuno tersebut, tidak lagi memiliki nilai istimewa, karena temuan sejenis seperti itu pernah berulangkali terjadi di sejumlah tempat. Tahun 2009 lalu, misalnya, ribuan keping koin uang logam kuno, juga ditemukan di Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. Saat ini, tandas Deni, pemerintah telah banyak memiliki koleksi koin uang logam kuno sebagai benda purbakala atau peninggalan sejarah zaman kerajaan. Sampel yang dibawa untuk diteliti di Laboratorim BPCB tersebut, kelak akan dikembalikan kepada penemunya, setelah kepentingan penelitiannya selesai. Tidak menutup kemungkinan, kepada penemu (Sugiyono) akan diberikan penghargaan. Bentuk penghargaannya, bisa berupa piagam dan juga uang. Namun, itu masih memerlukan proses waktu yang panjang.
Sebagaimana pernah diberitakan, segumpal uang logam kuno bercampur tanah liat, ditemukan petani Sugiyono (37) di sawah Dusun Bulakwetan RT 2/RW 4 Desa Gunan, Kecamatan Slogohimo (40 Kilometer arah timur Kota Wonogiri). Wujudnya berupa koin logam yang terbuat dari tembaga dan jumlahnya ribuan serta beratnya sekitar 5 Kg. Pada salah satu sisi kepingnya, terdapat lukisan semacam huruf China atau huruf Kanji Jepang. Siapa gerangan yang dulu memiliki uang kuno tersebut tidak diketahui. Diduga, itu merupakan koin mata uang kuno, yang pada zamannya menjadi alat transaksi legal jual beli dalam bisnis perniagaan di kalangan masyarakat.(suarabaru.id/bp)