blank
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito memberi sambutan pada peletakan batu pertama penataan komplek Makam Kyai Dudo, (Suarabaru.id/dok)

 

MAGELANG- Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mengucurkan dana Rp 1.770.500.000 untuk menata komplek Makam Kyai Dudo di Kampung Dudan, Kelurahan Tidar Utara, Kota Magelang. Pengucuran dana itu sebagai respon permintaan Pemkot Magelang kepada kementerian tersebut.

PPKOM Pekerjaan Penataan Makam Kyai Dudo, Afi Trianto mengatakan, proyek penataan kawasan pepunden warga Kampung Dudan ini sudah dimulai 30 Agustus 2018. Pekerjaan dilaksanakan oleh CV Baja Persada sebagai pemenang tender, dengan konsultan CV Rekayasa Jati Mandiri Semarang.

Waktu pelaksanaan 90 hari kalender hingga 27 November 2018. ‘’Proyek ini memang respon positif dari Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR yang diserahkan ke Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan (Satker PBL) Jateng untuk pelaksanannya,” ujarnya pada acara peletakan batu pertama oleh Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, kemarin.

Menurutnya, pelaksanaan pekerjaan ini selalu dipantau oleh Satker PBL dan kementerian melalui kamera CCTV yang terhubung secara daring. Karena itu, pekerja tidak bisa seenaknya sendiri dalam mengerjakan proyek bernilai milyaran rupiah ini.

‘’Nanti aset proyek ini termasuk kamera CCTV akan dihibahkan ke Pemkot Magelang. Selanjutnya pemkot bisa memelihara dan menjaganya dengan baik,’’ tuturnya.

Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito menyambut gembira proyek yang berawal dari inisiatifnya ini. Dia mengaku, sebenarnya sudah lama ingin merenovasi kawasan makam tersebut.

‘’Kegiatan ini sangat strategis, karena dari awal jabatan periode pertama saya sudah mengidam-idamkan peningkatan area makam ini. Bersyukur, akhirnya terwujud di tahun ini melalui Satker PBL Jawa Tengah,’’ ujarnya.

Dia menyatakan, kawasan Makam Kyai Dudo ini menjadi salah satu destinasi wisata religi di Kota Magelang. Wisata religi lainnya di area Mantyasih dan Makam Syaikh Subakir di Gunung Tidar.

‘’Orang yang berziarah ke Syaikh Subakir tiap tahunnya cukup tinggi, yakni sekitar 70.000 orang di tahun 2017. Harapannya, mereka tidak hanya ke Gunung Tidar, tapi juga ke Mantyasih dan Makam Kyai Dudo ini,’’ harapnya.

Sigit menambahkan, Kyai Dudo diperkirakan sama dengan Syaikh Subakir saat menjadi pengikuti Pangeran Diponegoro. Keduanya sangat berjasa bagi bangsa, terutama bersama-sama merebut kemerdekaan dari penjajah Belanda.

‘’Saya ingin nanti ada haul untuk Syaikh Subakir, karena jasanya yang sangat besar. Saya harap juga area Makam Kyai Dudo ini dapat dijaga dengan baik oleh warga setempat,’’ pintanya.

Juru Kunci Makam Kyai Dudo, Ngateman mengemukakan,  Kyai Dudo memang sudah menjadi pepunden warga sekitar. Benar kalau Kyai Dudo memang pengikutnya Pangeran Diponegoro dan berjasa untuk bangsa.

‘’Oleh sesepuh dulu, kita diminta untuk menjaga makam ini dan sejarah harus dilestarikan. Pemugaran sudah beberapa kali, terakhir tahun 2010 lalu dengan dibuat pendopo,’’ ungkapnya. (Suarabaru.id/dh)