blank
Andreas BW (kanan/dok)

SEMARANG – Liga Gulat Mahasiswa kembali bergulir. Seri kedua tersebut, akan digelar di Artos Mall Kota Magelang, Sabtu-Minggu (1-2/9). Sebanyak 19 pegulat dari 10 perguruan tinggi akan bersaing pada kejuaraan tersebut. Liga akan mempertandingkan enam kelas yakni gaya bebas putra (57 dan 74 kg), gaya bebas putri (50 dan 57 kg), dan gaya grecko roman (60 dan 77 pkg). Untuk sementara, peringkat pertama kelas bebas 57 kg putra ditempati Heru Fernandes (Bengkulu). Sedangkan kelas bebas 74 kg sementara oleh Masrizal Yulianto (Bengkulu). Pada gaya bebas putri, pegulat Padang, Elviu Sisca Siregar berada di puncak klasemen kelas 50 kg. Adapun pucuk klasemen kelas 57 kg putri sementara milik Mardiatul A (Padang).

Di gaya greco roman, A Haidar M (Bengkulu) memimpin sementara di kelas 60 kg. Adapun kelas 77 kg, puncak klasemen masih ditempati Bayu Aditya (Bengkulu). Ketua Umum Pengprov Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jateng Andreas Budi Wirohardjo mengatakan, seri kedua ini diharapkan pegulat Jateng bangkit. ”Seri pertama di Kota Semarang, Mei lalu, memang pegulat dari Bengkulu sangat dominan. Pegulat mereka sementara meraih puncak di empat kelas. Sisanya milik Kota Padang. Ini menandakan, kedua daerah itu punya potensi yang cukup besar. Pegulat Jateng harus mau berjuang lebih keras lagi,” tutur Andreas di Semarang, kemarin.

Liga mahasiswa ini untuk mengembangkan olahraga gulat di kalangan mahasiswa. Harapannya, ke depan semakin banyak perguruan tinggi yang membantuk unit kegiatan mahasiswa (UKM) bahkan klub gulat. ”Gulat sangat potensial sekali dikembangkan di kampuskampus. Bibit-bibit pegulat banyak di kalangan mahasiswa. Seperti di Rusia, AS, dan negara-negara Eropa perguruan tinggi sudah mengembangkan olahraga ini. Bahkan sejak SD sudah dikenalkan,” tutur Andreas.

Usai dari Kota Magelang, liga gulat akan bergeser ke Sukoharjo, 10-11 November mendatang. ”Seri kedua ini bisa dikatakan penentuan. Jika ingin menjaga peluang harus bisa menang pada seri kedua ini,” tandas Andreas. (rr)