blank
RUNWAY : Inilah ujung barat runway (landasan pacu) Lapter Ngloram, di Kecamatan Cepu, Blora, yang akan diperpanjang sekitar 1.000 meter. Foto : Wahono

BLORA – Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI), memproyeksikan reaktiviasi pembangunan Bandar Udara (Bandara) Blora di wilayah Ngloram, Kecamatan Cepu, bakal terintegrasi dengan jalur kereta api.

Jika transportasi udara dan darat (KAI) nantinya bisa terhubung, tidak hanya akan mempermudah akses lalu lintas umum, para pengguna kereta api juga akan mudah datang atau balik melalui bandara.

“Lapter Ngloram yang akan dikembangkan menjadi Bandara, lokasinya dekat jalur Kereta Api Indonesia (KAI) Jakarta-Surabaya,” jelas Kepala Dinas Perumahan, Permukiman, Perhubungan (Dinperkimhub) H. Syamsul Arief, Jumat (31/8).

Syamsul melanjutkan, progres integrasi transportasi jalur darat-udara itu. juga sempat dibeber Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub RI, Pejabat Pembuat Komitmen Kementerian Perhubungan, Candra Jaya.

Terkait pembangunan Bandara Ngloram, lanjut Kepala Dinperkimhub Kabupaten Blora, Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo bersama konsultan sudah mempresentasikan masterplan pembangunan Bandara Ngloram.

Dijelaskan, proges lanjutan adalah pengembangan terminal Bandara Ngloram dibangun tidak jauh dari stasiun KAI Kapuan, dan Pemkab sangat mendukungnya.

Pemagaran Aset

Dukungan yang harus dipersipakan Pemkab, pertama-tama adalah lahan untuk pembangunan terminal yang arus sudah mulai dipersiapkan, termasuk perlunya sosialisasi kepada masyarakat.

Menurut Pejabat Pembuat Komitmen Kementerian Perhubungan, Candra Jaya,

sesuai rencana awal, pembangunan dalam rangka pengaktifan kembali Bandara Ngloram akan dimulai tahun ini.

Pembangunan diawali dengan pemagaran lahan aset bandara, disusul penyusunan masterplan, dan perbaikan landasan pacu.

Sedangkan untuk pengembangannya, akan ditindaklajuti tahun depan dengan pembangunan apron, terminal, perpanjangan landasan pacu, dan sejumlah fasilitas lainnya, jelas Candra Jaya di Pemkab Blora.

“Tahun depan ada anggaran sekitar Rp 75 miliar untuk pembangunan terminal, dan landasan pacu Bandara Ngloram,’’  tambah Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo-Sumenep, Indra Triyantono,

Bupati Blora H. Djoko Nugroho, mendukung penuh reaktivasi Bandara Ngloram, bahkan sudah memilah-milah lahan mana yang diprioritaskan untuk dibebaskan terlebih dahulu, dan segera difinalkan.

Terpisah, Djati Walujastono, anggota tim percepatan reaktivasi Bandara Ngloram menambahkan, saat ini sudah tersedia lahan di Bandara Ngloram sekitar 215.346 meter persegi, hibah dari Kementerian ESDM kepada Kementerian Perhubungan.

Lahan yang tersedia, antara lain runway panjang 900 meter, lebar 30 meter, taxiway sekitar 150 meter, lebar 23 meter, apron bekas tanah bangunan terminal panjang 75 meter, dan lebar 50 meter.

“Untuk tanah perpanjangan runway, masih tersedia panjang 1.650 meter, dan lebar 110 meter,” jelas  Djati Walujastono.(suarabaru.ci/wahono)