blank
Ketua DPP MAJT Prof Dr Noor Ahmad MA saat memimpin rapat terkait UAS membatalkan sepihak pengajian di MAJT

SEMARANG– Ustadz Abdul Somad (UAS) lewat tim manajemennya membatalkan sepihak, rencana mengisi pengajian di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), yang sedianya dilaksanakan, Minggu (2/9) habis salat subuh. Akibat pembatalan tersebut panitia pengajian MAJT menyatakan kaget dan kelabakan mengingat persiapan yang dilakukan telah matang.

“MAJT segera mengklarifikasi pembatalan sepihak ini. Mengingat persiapan menyambut UAS sudah matang termasuk sosialisasi ke masyarakat luas, mengantisipasi melubernya pengunjung dan aspek keamanan yang dipersiapkan cukup ketat,” tegas Ketua DPP MAJT Prof Dr KH Noor Ahmad kepada pers, di Aula MAJT, Kamis (30/8).

Penjelasan tersebut disampaikan usai rapat mendadak di MAJT membahas pembatalan. Hadir dalam konferensi pers, Sekretaris MAJT sekaligus Ketua Panitia Drs KH Muhyiddin MAg, Wakil Sekretaris Drs Istadjib AS, Koordinator Penjemputan UAS, Eman Sulaiman SH MH, Koordinator Acara Dr KH Nur Khoirin MH, Ir Fanani dan Drs KH Marom Msi.

Atas batalnya pengajian UAS, Ketua DPP MAJT menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat, yang telah menyiapkan diri menghadiri pengajian UAS di MAJT. Namun yang perlu dipahami, UAS yang membatalkan pengajian di MAJT, bukan pihak MAJT, bukan aparat kepolisian juga bukan pemerintah. Maka DPP MAJT patut meminta klarifikasi UAS.

Ditanya, klarifikasi yang akan ditanyakan, Prof Noor Achmad menjawab, seputar alasan pembatalan pengajian dan kapan UAS menjadwalkan kembali untuk mengisi pengajian di MAJT. Ditambahkan, bila memang ada hal serius yang melatari pembatalan, maka MAJT pun akan memahami dengan catatan perlu penjadwalan ulang.

Prof Noor menegaskan, pembatalan UAS untuk mengaji di MAJT disampaikan oleh Koordinator Manajemen UAS, Erman, melalui whatshapp singkat, pada Rabu (29/8) siang kepada Panitia MAJT, Eman Sulaiman. Namun isi pesan tidak menjelaskan alasan pembatalan, bahkan Eman Sulaiman bertanya berkali-kali Erman, tidak menjawab.

Ditanya pers apakah pembatalan terkait gegernya penolakan terhadap UAS di Sosmed, Prof Noor Achmad mengatakan belum dapat menjawab, karena UAS memang belum memberi alasan pembatalan. “Tunggu saja hasil klarifikasi kami ke UAS,” jelasnya.

Sepengetahuan MAJT, kata Noor Achmad, sejak mengundang UAS hingga ada pembatalan sepihak, belum pernah ada warga masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penolakan ke MAJT, baik lewat surat ataupun datang langsung ke MAJT.

“Ini artinya kehadiran UAS untuk mengaji di MAJT sebenarnya ditunggu, apalagi pihak kepolisian dan pemerintah juga merekomendasikannya untuk ke MAJT,” tegasnya.

Bila pembatalan dari UAS lebih dilatari berdasarkan analisis masih adanya penolakan masyarakat, maka ke depan MAJT menyiapkan diri untuk menjadi fasilitator dialog UAS dengan elemen masyarakat yang masih menolak.(suarabaru.id/sl)